Selama belum menunjukkan gejala, cacar monyet (monkeyvox) tidak akan menular ke orang lain. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Satuan Tugas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Hanny Nilasari.
Sama seperti penyakit penyakit akibat virus lainnya, cacar monyet memiliki masa inkubasi sekitar 21-28 hari.
"Virus masuk ke dalam tubuh seseorang, kemudian bereplikasi atau memperbanyak diri. Tetapi pasien belum bergejala. Selama belum bergejala, dia tak akan menularkan pada orang lain," kata dia, dikutip dari Antara, Selasa (13/9/2022).
Baca juga: Kemungkinan Reaksi yang Muncul usai Divaksin Cacar Monyet, Dokter: Jangan Takut
Kemudian, setelah virus masuk dan bertambah banyak, maka biasanya akan mulai muncul gejala, yang paling sering adalah demam. Lebih dari 70 persen pasien mengalami demam.
Lalu gejala lainnya adalah pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, nyeri kepala dan rasa lemas seperti efek yang dirasakan dari infeksi virus lainnya.
Lalu tahap berikutnya, setelah merasakan gejala, pasien akan memasuki fase erupsi kulit berupa kelainan pada kulit. Hal ini ditandai dengan bercak merah, kemudian berkembang menjadi bintil, lenting, muncul nanah dan pecah yang akan menimbulkan keropeng atau luka kering di kulit.
Sama seperti penyakit akibat virus lainnya, cacar monyet dapat sembuh dengan sendirinya asalkan pasien memiliki dayan tubuh yang baik.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), tidak ada pengobatan khusus untuk cacar monyet atau monkeypox.
Antivirus, seperti tecovirimat (TPOXX), mungkin direkomendasikan untuk orang yang lebih mungkin sakit parah, seperti pasien dengan sistem kekebalan yang lemah.
