Tradisi 'bullying' di lingkup tenaga kesehatan ternyata menjadi hal lumrah terjadi. Hal ini diceritakan langsung oleh salah seorang dokter residen asal Sumatera Barat yang tengah menjalani program pendidikan dokter spesialis (PPDS).
Dalam pengakuannya, fenomena bullying memang kerap terjadi dan diinisiasi oleh para dokter senior. Ia pun meminta saran dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk menanggulangi masalah tersebut.
Baca juga: Heboh Kasus Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Kenali Dampaknya bagi Kesehatan Mental
"Saya melihat fenomena bullying pak. Apa yang kami dapatkan mungkin nggak seberapa dibandingkan dulu, hingga bullying terus berulang. Kira-kira apa sih yang bisa dilakukan untuk menyeragamkan semua center di Indonesia bahwa bullying terhadap PPDS ini benar-benar dihapuskan?" ungkap mahasiswa bernama Dini ke Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam diskusi bersama Menteri Kesehatan, Senin (5/12/2022).
Menanggapi kasus tersebut, Menkes Budi Gunadi memastikan akan memberikan tindakan tegas terhadap para pelaku bullying. Sanksi tersebut akan diatur dalam regulasi atau peraturan mendatang.
"Saya nanti akan ngomong itu sebagai regulasi. Jadi nanti kalau itu (bullying) terjadi, diganti orangnya. Tapi kalau ternyata direktur RS-nya tidak menangani, nanti diganti direktur RS-nya. At least dari pemerintah itu yang bisa dilakukan," ungkapnya.
Baca juga: Cara Bantu Korban Cyberbullying, Kirim DM dan Beri Afirmasi
Meski demikian, Menkes berpesan agar siklus bullying ini tidak dibawa ketika mahasiswa residen sudah menjadi senior. Dengan begitu, kebiasaan merundung di lingkup tenaga kesehatan tidak lagi terjadi.
"Jadi teman-teman kalau sudah senior jangan seperti itu, ini kan terus-terusan nih. You have to promise me, kalau Anda jadi senior jangan seperti itu. That is the best way, one day, Anda semua di sini akan jadi senior, jadi berhentiin dong," pungkasnya.
