Studi: Paparan Polusi Udara Picu Risiko Bunuh Diri Pada Anak

- Sabtu, 28 September 2019 | 12:27 WIB
 ANTARA FOTO/Rahmad
ANTARA FOTO/Rahmad

Polusi udara bukan hanya dapat menyerang orang dewasa saja, tapi juga anak-anak. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives menunjukkan bahwa paparan polusi udara dapat memicu gangguan kejiwaan pada anak-anak.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, paparan polusi udara dalam paparan jangka pendek sekali pun akan berpengaruh pada rasa kecemasan anak-anak dan bisa meningkatkan risiko bunuh diri.

-
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

 

"Studi itu adalah yang pertama menunjukkan hubungan antara tingkat polusi udara harian di luar ruangan dan peningkatan gejala gangguan kejiwaan, seperti kecemasan dan bunuh diri, pada anak-anak," kata Cole Brokamp, ??penulis utama studi dan peneliti di Cincinnati Childrens Hospital Medical Center.

Dari studi yang telah dilakukan tersebut, diketahui anak-anak akan mengalami perubahan dalam kesehatan mental, satu atau dua hari setelah terpapar udara yang tercemar. Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang kurang baik sangat dipengaruhi oleh kualitas udara yang buruk.

Brokamp mengatakan bahwa stresor lingkungan berpotensi terhadap peningkatan risiko gangguan kejiwaan. Hasil penemuan ini didukung oleh dua penelitian terbaru lainnya yang mengeksplorasi efek polusi udara pada anak-anak.

-
ANTARA FOTO/Ampelsa

 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Research, menunjukkan bahwa anak-anak akan mengalami kecemasan setelah terpapar polusi udara karena lalu lintas.

Dengan menggunakan neuroimaging, para peneliti akan menganalisis paparan udara, gangguan metabolisme di otak partisipan dan gejala kecemasan umum anak-anak.

-
ANTARA FOTO/FB Anggoro

 

Anak-anak yang terpapar polusi udara memiliki konsentrasi myoinositol yang tinggi di otak mereka, sebuah penanda respons neuro inflamasi terhadap polusi udara.

Hasil penelitian lainnya yang didapat menunjukkan bahwa paparan polusi ini akan mempengaruhi kesehatan mental anak sejak dini dan berlanjut hingga masa kanak-kanak.

Para peneliti mengatakan bahwa partisipan masih melaporkan depresi dan gejala kecemasan ketika mereka mencapai usia 12 tahun. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa efek polusi udara dapat berlanjut hingga dewasa.

"Secara kolektif, studi-studi ini berkontribusi pada bukti yang berkembang bahwa paparan polusi udara selama awal kehidupan dan masa kanak-kanak dapat berkontribusi pada depresi, kecemasan dan masalah kesehatan mental lainnya di masa remaja," kata Patrick Ryan, penulis studi dan peneliti di Cincinnati Childrens.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X