Anggapan jika pemerintah Indonesia santai menghadapi penyebaran virus korona baru atau 2019-nCoV dibantah oleh Kementerian Kesehatan RI. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr Anung Sugihantono M. Kes, menegaskan pihaknya telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi seandainya nanti ada yang terinfeksi.
"Persiapan yang kami lakukan hari ini bersama dengan teman-teman di daerah dalam bentuk menyiapkan 100 rumah sakit. Persiapan itu sudah memperhitungkan terminologi dan perhitungan epidemiologi," ujar Anung dalam temu media, Selasa (11/2/2020) di Balitbangkes, Jakarta Pusat.
Selain 100 rumah sakit yang tersebar di 34 provinsi, Kemenkes juga sudah menunjuk 3 rumah sakit rujukan nasional yang berlokasi di Jakarta. Ketiga rumah sakit tersebut adalah RSPI Sulianto Saroso, RSPAD Gatot Soebroto, dan RS Persahabatan. Anung juga mengatakan sudah ada rumah sakit yang disiapkan untuk lapis kedua.
Dirinya memberi contoh tentang kesiapan rumah sakit di Tanjung Pinang. Ada satu rumah sakit yang sudah menyiapkan dua ruangan, masing-masing berisi tempat tidur untuk apabila terjadi kasus virus korona baru.
Namun di rumah sakit tersebut juga sudah ada rencana lapis dua. Rumah sakit tersebut sudah menyiapkan 18 kamar di lantai 5 jika pasien cukup banyak.
"Tapi 'kan kemudian kami tidak perlu teriak-teriak. Penyakit kayak gini kok teriak-teriak, nanti 'kan malah enggak karu-karuan. Jadi tolong kami dibantu untuk menyiapkan segala sesuatunya," ujar Anung.
Tak hanya mempersiapkan rumah sakit, Anung juga telah mendata jumlah dokter paru, dokter penyakit dalam, dan rumah sakit yang bisa dimodifikasi untuk memberikan layanan isolasi. Namun persiapan akan berbeda lagi jika penyebaran virus korona cukup masif.
"Tentu kita tidak berharap kasus seperti di Wuhan terjadi. Tapi kalau misalnya terjadi, tentu kami akan juga meresponnya dengan cara yang berbeda," pungkas Anung.
