Kerusakan Pada Telinga Bisa Ditandai dengan Suara Tertentu, Ini Penjelasannya

- Senin, 19 Oktober 2020 | 11:25 WIB
Ilustrasi gangguan pendengaran (Pixabay/Ulrike Mai)
Ilustrasi gangguan pendengaran (Pixabay/Ulrike Mai)

Paparan terhadap suara keras adalah penyebab terbesar kedua dari gangguan pendengaran.

Dilansir dari Express, badan amal Action On Hearing Loss mengatakan bahwa paparan suara lebih dari 80dB (A) dalam waktu lama dapat merusak telinga.

"80dB (A)" mengacu pada skala desibel yang digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan," jelasnya.

Paparan suara keras dalam jangka panjang dapat memperpendek rentang frekuensi yang dapat kamu dengar atau kemampuan mendengar suara dengan nada tinggi dan nada rendah akan berkurang.

Penurunan kemampuan pendengaran memang sering diabaikan, tapi suara tertentu bisa menjadi tanda peringatan. Jika kamu mendengar telinga berdenging, dikenal sebagai tinnitus, itu pertanda pendengaran telah rusak.

"Dua pertiga orang dengan tinitus mengalami gangguan pendengaran," jelas badan amal tersebut.

Tinitus mungkin ada sepanjang waktu, atau bisa datang dan pergi atau mungkin hanya terjadi saat merasa sesak.

Koklea dilapisi dengan banyak sel rambut penginderaan suara yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik. Saraf pendengaran mengirimkan sinyal-sinyal listrik ini ke otak, yang menafsirkannya dan mengenalinya sebagai suara.

Ketika seseorang mengalami kerusakan pendengaran, jumlah sinyal listrik yang dikirim ke otak berkurang.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X