Kematian Rendah, WHO Tetap Sebut Varian Omicron Berisiko Tinggi

- Rabu, 29 Desember 2021 | 15:27 WIB
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menghadiri konferensi pers di Jenewa, Swiss. (REUTERS/DENIS BALIBOUSE)
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menghadiri konferensi pers di Jenewa, Swiss. (REUTERS/DENIS BALIBOUSE)

Varian Omicron memang penularannya sangat tinggi. Namun, untuk angka kematiannya sendiri masih tergolong rendah. Namun, WHO tetap menyatakan virus tersebut berisiko tinggi.

"Risiko keseluruhan terkait varian baru yang menjadi perhatian Omicron tetap sangat tinggi," kata badan kesehatan PBB, mengutip peringatan WHO.

Hal ini tak lepas dari peningkatan kasus COVID-19 varian Omicron dalam beberapa hari terakhir di sejumlah negara. Apalagi jika melihat Inggris dan Amerika Serikat. Maka tak bisa mengatakan bahwa varian tersebut hanyalah varian biasa saja.

"Tingkat pertumbuhan yang cepat kemungkinan merupakan kombinasi dari penghindaran kekebalan dan peningkatan transmisibilitas varian Omicron secara intrinsik," beber WHO, dikutip dari Channel News Asia.

Dari data yang didapat dari negara Inggris, Afrika Selatan dan Denmark, bisa terlihat bahwa kasus rawat inap tak sebanyak jika seseorang terinfeksi varian Delta. Namun hal ini bukan berarti 'tanda aman' terhadap varian tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X