Vaksin COVID-19 belakang ini sedang langka karena banyak peminatnya daripada stoknya. Nah, bagaimana jadinya jika pada vaksin kedua kita tak melakukan vaksin sesuai jadwal? Bahayakah?
Dijawab oleh Kementerian Kesehatan, mereka mengakui bahwa memang ada keterlambatan atas pemberian vaksin kedua mengingat stoknya yang menipis dan tak bisa meng-cover semua peserta vaksin.
"Keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua selama masih dalam interval yang direkomendasikan para ahli, masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama sehingga antibodi kita masih dapat terbentuk dengan optimal melawan virus COVID-19," kata juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi.
Perlu diketahui bahwa interval setiap vaksin berbeda-beda. Contohnya seperti vaksin Sinovac yang jarak penyuntikan antara dosis pertama dengan dosis kedua selama 28 hari. Sedangkan vaksin AstraZeneca jaraknya 2-3 bulan.
Artikel Menarik Lainnya:
- Semua Pengunjung Kantor Microsoft Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin COVID-19
- Menebak Klub Baru Lionel Messi Usai Pisah dengan Barcelona, Manchester City atau PSG?
- Resmi! Barcelona Umumkan Berpisah dengan Lionel Messi