Begini Cara Efektif Jaga Social Distancing untuk Cegah Virus Corona

- Senin, 16 Maret 2020 | 15:47 WIB
Ilustrasi pejalan kaki memakai masker. (INDOZONE/Arya Manggala)
Ilustrasi pejalan kaki memakai masker. (INDOZONE/Arya Manggala)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 16 Maret 2020 mengajak masyarakat untuk melakukan social distancing, berupa bekerja dan belajar dari rumah. Ini artinya masyarakat harus menjaga jarak sosial demi menghentikan penularan virus corona baru (Covid-19)

Menjaga jarak sosial dilakukan dengan menghindari kerumunan, pertemuan besar, konser, konferensi, acara olahraga, dan membatasi penggunaan angkutan umum. Jarak aman antara satu orang dengan orang lain untuk mencegah penularan virus corona adalah dua meter.

Tetapi bagaimana seharusnya menjaga jarak sosial tapi tetap bisa melakukan aktivitas? Ini ulasannya dilansir dari Vox, Senin (16/3/2020).

1. Berdiam Diri di Rumah

-
Ilustrasi aktivitas di dalam rumah, (Pexels/Andrea Piacquadio)

Seorang psikolog yang berbasis di New York City, Leah Lagos menyarankan agar orang-orang tinggal di rumah sebanyak mungkin sebagai tindakan pencegahan tertular atau menularkan virus corona.

"Tinggal di rumah sebanyak mungkin, bahkan jika kamu yakin kamu tidak terinfeksi adalah jenis keputusan altruistik yang ketika dilakukan secara massal, memiliki potensi untuk memperlambat tingkat infeksi," kata Lagos.

2. Memikirkan Solidaritas Sosial

-
Ilustrasi bekerja di rumah. (Pexels/Startup Stock Photos)

 

Jonathan Kimmelman, Direktur Biomedical Ethics Unit di McGill University di Montreal, Kanada mengatakan banyak orang berpikir dirinya relatif sehat dan bisa menahan infeksi. Tetapi yang harus dipikirkan, bagaimana jika seseorang menularkan kepada individu yang rentan. Ia juga mengemukakan gagasan 'solidaritas sosial'.

"Kita memiliki kewajiban etis untuk membatasi kegiatan, mempraktikkan jarak sosial, dan mengganti kegiatan dengan alternatif yang lebih aman, seperti telekonferensi daripada rapat kerja bersama," kata Kimmelman.

3. Siapa Saja yang Aman Ditemui?

-
Ilustrasi aktivitas bersama keluarga di rumah. (Pexels/Elly Fairytale)

Syra Madad, spesialis patogen khusus berbasis di New York City mengatakan interaksi sosial sangat penting untuk kesehatan mental kaum muda. Oleh karena itu, masih mungkin bagi keluarga untuk mengadakan pertemuan yang aman antara anak-anak dan orangtua. Tapi ia juga merekomendasikan untuk membatasi kelompok dalam ruangan hingga 10 atau lebih anak-anak. Ia juga mengimbau agar masyarakat menghindari pesta, pusat perbelanjaan, dan bioskop.

4. Bagaimana Jika Terpaksa Harus Keluar Rumah?

-
Ilustrasi pakai masker. (Pexels/Anna Shvets)

Spesialis kesehatan masyarakat dan penyakit menular di New York City, Kate Vergara mengatakan kita harus tahu sedikit banyak tentang cara penyebaran virus agar bisa menghindarinya. Jika terpaksa harus beraktivitas di luar rumah, ketahuilah bahwa Covid-19 tidak menular melalui udara.

"Ini ditularkan melalui tetesan dari batuk, atau menyentuuh seseorang yang batuk, kemudian menyentuh wajah kamu dan membiarkan patogen itu masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, atau mulut," kata Vergara.

5. Pentingnya Cuci Tangan

-
Ilustrasi cuci tangan. (Pexels/Burst)

 

Mencuci tangan tidak hanya melindungi diri kamu sendiri, tetapi juga orang lain yang kamu temui.

"Cuci tanganmu sebelum pergi keluar untuk melindungi orang lain, dan cuci lagi setelah akitivitas untuk melindungi dirimu sendiri," kata vergara.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X