3 Penyebab Demam Berdarah pada Anak yang Orangtua Wajib Tahu, Jangan Sepele!

- Jumat, 24 Februari 2023 | 10:15 WIB
Ilustrasi anak sakit (Freepik/peoplecreations)
Ilustrasi anak sakit (Freepik/peoplecreations)

Daya tahan tubuh, virus dan lingkungan menjadi tiga penyebab anak terkena demam berdarah dengue (DBD).

Hal itu diungkap oleh Dokter spesialis anak konsultan infeksi dan penyakit tropis Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A, Subsp.IPT, M.TropPaed.

"Kaidah infeksi sampai terjadi penyakit itu karena ada gangguan keseimbangan antara daya tahan tubuh seseorang, jenis serta kepadatan virusnya, dan lingkungannya," kata dr Hinky, dikutip dari ANTARA.

Dr Hinky mengungkapkan, ada empat jenis virus dengue yaitu tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 4. Virus dengue tipe 2 dan 3 lah yang biasanya menyebabkan DBD berat.

Baca juga: Benarkah Jus Jambu Biji, Air Kelapa dan Madu Angkak Bisa Sembuhkan DBD?

Sementara itu, lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang disukai oleh nyamuk aedes aegypti seperti kebun, genangan air jernih, dan baju yang digantung.

Kata dr Hinky, ketika nyamuk aedes aegypti betina menggigit, maka sistem kekebalan tubuh akan melakukan reaksi kekebalan yang ditandai dengan demam tinggi secara mendadak.

"Demamnya tiba-tiba tinggi, dikasih obat paracetamol mungkin turun dalam empat jam lalu naik lagi. Kemudian anak jadi lemas, terlihat seperti sakit berat, tidur terus, enggak mau makan, enggak mau minum, muntah-muntah," imbuhnya.

-
Ilustrasi nyamuk aedes aegypti (Freepik/jcomp)

Dia menambahkan, anak juga bisa mengalami sakit otot, sakit sendi dan tulang, sakit keala hingga sakit di bagian belakang mata.

Menurut Hinky, kondisi tersebut dinamakan sebagai fase demam atau fase akut yang biasanya berlangsung selama 1-3 hari.

Kemudian di hari ke-4 dan ke-5, virus dalam tubuh sudah hilang dan demam pun menurun. Di masa ini, beberapa orangtua kadang terkecoh dan mengira anaknya sudah sembuh.

Padahal, fase ini adalah fase kritis di mana terjadi kebocoran pembuluh darah dan penurunan trombosit.

"Ini harus dikasih cairan. Bocornya pembuluh darah itu kan kayak dehidrasi, karena cairan di pembuluh darah keluar dari jaringan. Ini membuat anak mual, kemudian cairan yg masuk ke rongga perut akan menekan diafragma, menekan lambung, bahkan bisa ke paru-paru menyebabkan anak sesak nafas. Bisa juga membuat hati membesar. Anak juga enggak pipis-pipis dalam 4-6 jam," pungkasnya.

"Kalau terlambat, anak bisa pendarahan dan kalau sudah pendarahan biasanya tidak tertolong," bebernya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X