Enam Dokter Forensik Gelar Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan dengan Ekshumasi, Apa Itu?

- Sabtu, 5 November 2022 | 13:25 WIB
Polisi berjaga di lokasi ekshumas jenazah korban Tragedi Kanjuruhan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Malang, Jawa Timur, Sabtu (5/11/2022). (ANTARA/Purnomo)
Polisi berjaga di lokasi ekshumas jenazah korban Tragedi Kanjuruhan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Malang, Jawa Timur, Sabtu (5/11/2022). (ANTARA/Purnomo)

Sebanyak enam orang dokter forensik melakukan otopsi terhadap korban tragedi Kanjuruhan dengan cara metode ekshumasi. Mereka tergabung dalam Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jawa Timur.

Ketua PDFI Cabang Jawa Timur dr Nabil Bahasuan mengatakan bahwa dokter forensik tersebut berasal dari tim independen dibentuk PDFI Jatim.

"Kami membentuk tim independen yang terdiri dari dua penasihat, enam operator," katanya di Malang seperti yang dilansir Antara, Sabtu (5/11/2022).

Ia menjelaskan tim dokter tersebut terdiri atas tiga orang, masing-masing dari Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah, Universitas Airlangga, dan Universitas Muhammadiyah Malang.

Selain itu, lanjutnya, melibatkan empat fasilitas kesehatan, yakni RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang, RSUD Dokter Sutomo Surabaya, RSUD Syarifah Bangkalan, dan Rumah Sakit Pendidikan Unair.

Baca juga: Dua Kali Kritis karena Cidera Otak, Vicky Korban Tragedi Kanjuruhan Akhirnya Keluar RS

"Dua orang penasihat tidak ikut. Kemudian yang enam lainnya ada di sini melakukan ekshumasi," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto menyatakan proses ekshumasi juga dikawal pihak kepolisian.

Sejumlah petugas polisi disiagakan agar proses autopsi korban Kanjuruhan berjalan lancar.

"Kami juga membantu menyiapkan sistem pengamanan di sini, agar proses berjalan lancar," ujarnya.

Proses autopsi dilakukan terhadap dua korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pascalaga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Proses autopsi dilakukan terhadap NBR (16) dan NDA (13) yang merupakan kakak beradik, anak dari seorang ayah bernama Devi Athok. Dei Athok merupakan warga Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Baca juga: Terungkap! Ini Deretan Adegan yang Dipraktekan saat Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan

Keduanya dimakamkan di Pemakaman Umum Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X