Sebanyak 50 Persen Masyarakat Indonesia ke Dokter karena Gangguan Mental, Begini Gejalanya

- Selasa, 14 Februari 2023 | 14:35 WIB
Ilustrasi orang kena gangguan mental (Freepik/DCStudio)
Ilustrasi orang kena gangguan mental (Freepik/DCStudio)

Tercatat hampir 50 persen masyarakat Indonesia memeriksakan diri ke dokter, terkait dengan gangguan kesehatan mental. Hal itu diungkap oleh Pakar kesehatan mental Universitas Gadjah Mada (UGM), Yayi Suryo Prabandari.

"Hampir 50 persen pasien yang datang ke dokter itu berhubungan dengan psikologi," kata Yayi dalam keterangan tertulisnya.

Dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) di tahun 2018, Yayi menyebut lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.

Tidak hanya itu, tercatat juga 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

Menurutnya, para orangtua, guru, serta lingkungan sekitar perlu mengetahui gejala awal bagi orang yang mengalami gangguan kesehatan mental.

Yayi menjelaskan, gejala gangguan kesehatan mental bisa dilihat dari munculnya beberapa penyakit tertentu sampai menimbulkan stres, karena adanya perasaan tertekan, cemas atau tegang, sehingga menuntut tubuh seseorang untuk melakukan penyesuaian.

"Dalam kondisi stres yang berkepanjangan perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang profesional," ungkap Yayi.

Baca juga: 5 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental, Anak Muda Wajib Tahu

Penyebab timbulnya stres, menurut Yayi, bisa disebabkan oleh pekerjaan hingga faktor ekonomi, relasi hubungan dengan pasangan dan orang tua yang tidak harmonis.

Lebih lanjut kata Yayi, penyebab timbulnya stres bisa menimbulkan dampak pada gangguan secara fisik, pikiran dan emosional.

-
Ilustrasi orang terkena gangguan mental (freepik)

Adapun gejala umum stres yang ditemui pada gangguan fisik adalah mudah kelelahan, pusing, diare, tekanan darah naik, mual, sakit di dada, gemetar, sakit perut, sulit tidur, susah bernafas, peningkatan detak jantung, dan gatal-gatal di kulit.

Sementara itu, gangguan pikiran ditunjukkan dengan sulitnya konsentrasi, mudah lupa, sulit mengambil keputusan, distorsi, berpikir irasional, sulit mengingat, paranoia, kesulitan menyelesaikan masalah, dan gagal fokus.

Lalu pada gangguan emosional, bisa dilihat dari tanda seseorang mudah marah, menarik diri, banyak absen (tidak hadir), sering terlambat, terlalu sensitif, makanan yang kompulsif, menyelesaikan masalah dengan pelarian ke minuman keras, obat dan rokok.

Selanjutnya, gangguan dalam hubungan interpersonal dan perubahan pada pola tidur dan pola makan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X