Pernahkah kamu mendengar tentang kelahiran lotus birth? Persalinan ini ditemukan pada zaman sejarah dan masih lazim di beberapa wilayah dunia.
Melahirkan lotus birth pada dasarnya meninggalkan tali pusar yang menempel pada bayi. Ini membuat bayi tetap terikat pada plasenta, sampai lepas dengan sendirinya. Plasenta melekat pada bayi dan sisa tali pusat diikat dengan simpul.
Proses pelepasan bisa memakan waktu antara 3-8 hari. Proses ini berbeda dengan praktik persalinan pada umumnya, di mana tali pusat dipotong pada saat anak lahir.
Namun proses melahirkan ini memiliki kelebihan dapat meningkatkan sirkulasi darah, ini karena menjaga pusar yang melekat pada bayi selama beberapa hari setelah melahirkan.
Kenaikan kadar hemoglobin semua sel darah merah, zat besi dan nutrisi yang ada di plasenta ditransfer ke bayi selama persalinan lotus. Sementara itu penjepitan tali pusat yang tertunda dapat membantu tubuh bayi menyerap sel induk yang ada di dalam tali pusat.
Menjaga tali agar tetap melekat pada bayi membuatnya merasa akrab bahkan setelah keluar dari rahim. Dipercaya bahwa proses ini menghindari trauma dan syok.
Namun terdapat juga risiko dari kelahiran ini, karena tali pusar pada dasarnya menjadi organ mati setelah lahir yang mulai membusuk. Tidak hanya menimbulkan bau tetapi juga meningkatkan risiko infeksi.
Sistem kekebalan bayi baru lahir sangat sensitif dan organ yang mati dapat menjadi septik dalam waktu singkat. Inilah sebabnya mengapa sanitasi yang tepat diperlukan beberapa kali sehari untuk memastikan plasenta tetap higienis.
Nah, sebelum memilih metode ini cobalah untuk mendiskusikannya dengan dokter kandungan dan pertimbangkan juga pro dan kontra dari persalinan ini.
