Bolehkah Mengobati Luka dengan Air Liur?

- Jumat, 11 September 2020 | 18:48 WIB
Ilustrasi luka. (Pexels/Pixabay)
Ilustrasi luka. (Pexels/Pixabay)

Banyak mitos yang berkembang di masyarakat cara memberi pertolongan pertama untuk mengobati luka. Mulai dari mengoleskan air liur ke luka, menutup dengan ampas kopi hingga cabai yang ditumbuk.

Namun yang paling populer adalah mitos mengobati luka dengan mengoleskan air liur. Benarkah air liur mengandung antibodi untuk mengobati luka dan membuat luka menjadi cepat sembuh?

Hal ini dibantah oleh Dokter Spesialis Luka, dr. Adisaputra Ramadhinara. Menurutnya, air liur memang memiliki kandungan anti bakteri. Namun secara medis hal tersebut tidak dianjurkan. Sebab, diketahui air liur adalah salah satu tempat berkumpulnya bakteri, yang justru dapat memberi dampak buruk jika diusapkan pada luka.

"Air liur adalah salah satu daerah di tubuh yang kumpulan bakterinya banyak sekali. Itu yang tidak pernah kita rekomendasikan," kata dr. Adi dalam webinar, Jumat (11/9/2020).

Ia melanjutkan, sebaiknya luka dibersihkan dengan cairan pembersih yang aman dan tidak mengiritasi. Apalagi saat terluka, dibutuhkan air dengan jumlah cukup untuk membilas luka untuk menghilangkan bakteri.

"Kita harus bersihkan dengan jumlah air yang cukup karena kita mau membilas supaya kotoran, bakteri, atau benda asing bisa dihilangkan dari permukaan luka. (Kalau pakai air liur) tidak higienis dan tidak etis. Jadi jangan ya," jelas dr. Adi.

Dokter spesialis luka pertama dan satu-satunya di Indonesia ini juga mengingatkan masyarakat tidak mengikuti mitos yang berkembang. Namun disarankan mengikuti standar medis yang telah ditetapkan.

"Tradisi kita kaya sekali. Tapi untuk urusan medis, supaya kita berkembang seperti negara-negara lain, yuk ikuti standar medis," tandas dr. Adi.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

X