Berkumur dan gargle dengan cairan antiseptik yang mengandung povidone-iodine (PVP-I) bisa menjadi salah satu cara mencegah infeksi Covid-19. Hal ini diungkapkan dalam hasil penelitian laboratorium (in vitro) standar BSL-3 yang dilakukan oleh Duke-National University Singapore.
Pada hasil penelitian tersebut dikatakan, PVP-I terbukti efektif membunuh virus corona baru atau SARS CoV-2 dalam waktu 30 detik.
Pakar Farmakologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Dr. dr Rustamadji, M.Kes mengatakan, secara empiris penggunaan PVP-I cukup kuat untuk menambah proteksi agar terhindar dari infeksi Covid-19. Oleh karenanya sudah banyak tenaga kesehatan di layanan primer yang rentan terpapar virus SARS-CoV-2 yang menggunakan PVP-I sebagai bentuk perlindungan diri.
Ditambahkan oleh dr Rustamadji, PVP-I juga bisa digunakan oleh masyarakat luas. Akan tetapi penggunaannya perlu diperhatikan karena ada risiko tertelan.
"Saat berkumur dan gargle menggunakan cairan antiseptik yang mengandung PVP-I memang ada kemungkinan tertelan 1-2 ml. Seperti yang dikatakan sebelumnya, untuk berkumur dan gargle membutuhkan 10-15 ml. Namun apabila ada yang sedikit tertelan tidak memengaruhi tubuh secara praktis," ujar dr Rustamadji dalam suatu diskusi online, Rabu (8/7/2020).
Dirinya menjelaskan, PVP-I yang tertelan akan terserap dan bisa dikeluarkan oleh tubuh melalui proses ekskresi sehingga dampaknya tidak perlu dikhawatirkan. Dosis 1-2 ml tidak menyebabkan gangguan yang berarti pada tubuh.
Kendati demikian, tetap perlu diwaspadai karena bisa meningkatkan kadar natrium dalam tubuh. Selain itu, pada orang dengan gagal ginjal mungkin saja bisa terjadi sesuatu karena kemampuan ginjal untuk mengeluarkan PVP-I terganggu.
"Jadi untuk mencegahnya, masyarakat awam bisa berkumur dan gargle hanya 1 kali sehari. Kalau tenaga kesehatan 'kan bisa sampai 4-6 kali. Tapi masyarakat cukup sekali saja karena juga harus memerhatikan keseimbangan flora normal di dalam mulut," pungkas dr Rustamadji.
