Karantina Membuat Remaja Merasa Terisolasi, Ini Dampak Jangka Panjang

- Sabtu, 20 Juni 2020 | 18:48 WIB
Ilustrasi remaja (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi remaja (Pexels/Andrea Piacquadio)

Beberapa bulan yang lalu kita menghabiskan waktu dengan cara karantina, hal ini dilakukan agar terhindar dari virus corona. Namun hal ini membuat kita jarang bertemu dengan teman-teman. Sehingga menimbulkan perasaan terisolasi.

Perasaan terisolasi dan kesepian memiliki dampak negatif pada remaja, terutama pada perkembangan otak, kesehatan mental dan perilaku. Meski begitu penggunaan media sosial untuk berkomunikasi bisa mengurangi efek negatif tersebut.

Para ahli juga menyarankan sekolah bisa dibuka lagi, terutama untuk tingkat menengah, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Karena kita ketahui, remaja merupakan usia di mana mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman ketimbang keluarganya, ini karena mereka sedang mempersiapkan kehidupan dewasa.

“Akibat dari pandemic Covid-19, banyak remaja di seluruh dunia kini berkurang kesempatannya untuk interaksi tatap muka dengan teman-temannya, di periode yang sangat krusial dalam perkembangannya,” kata Prof. Sarah-Jayne Blakemore dari departemen psikologi Universitas Cambridge.

Meski karantina sifatnya sementara, tapi bagi para remaja beberapa bulan merupakan waktu yang sangat lama untuk mereka lewati tanpa adanya teman-teman.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X