Fakta dan Cara Mencegah Penularan Virus Corona pada Anak

- Selasa, 17 Maret 2020 | 12:43 WIB
Ilustrasi seorang anak murung karena sakit (Freepik)
Ilustrasi seorang anak murung karena sakit (Freepik)

Kasus penularan virus corona (COVID-19) pada anak, baik di dunia maupun Indonesia masih terbilang rendah.

Pusat Penanganan dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan anak-anak bukanlah golongan paling berisiko terkena virus COVID-19.

Meski begitu, hal ini tidak bisa disepelekan. Bagi para orang tua, sudah seharusnya menjaga ketahanan diri anak sebagai bentuk antisipasi dini.

Apalagi, mengingat setiap hari selalu ada penambahan kasus virus corona baru secara global.

"Dengan makin luas kasus COVID-19, anak-anak sangat mungkin terkena. Gejala klinis yang timbul mungkin ringan, batuk biasa, tapi itu karena tidak dilakukan pemeriksaan," kata Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia, DR. dr Anggraini Alam, Sp.A (K) di Jakarta, Senin (16/3/2020).

Oleh karena itu, orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan terkait infeksi virus corona pada anak-anak.

Fakta Penularan Virus Corona pada Anak

-
Ilustrasi anak sakit (Dailyherald)

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua sebagai langkah antisipasi virus corona.

Namun sebelumnya, ketahui dulu beberapa fakta penularan virus corona pada anak berikut ini:

Risiko Penularan COVID-19 pada Anak Rendah

Jurnal kesehatan yang dipublikasikan JAMA mengungkapkan, penularan virus COVID-19 banyak menyerang orang dewasa berusia 49 sampai 56 tahun.

Sejumlah pakar kesehatan juga belum menemukan faktor penyebab dan dampak penularan virus corona pada anak-anak.

Kendati demikian, para orang tua di mana pun tetap disarankan mengambil tindakan preventif agar anak-anak terhindar dari paparan corona.

Gejala Ringan dan Berat

Menurut studi yang dipublikasikan The New England Journal of Medicine (NEJM), anak-anak di Tiongkok yang terinfeksi virus corona mengalami gejala ringan seperti batuk dan pilek.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X