Ibu Hamil Jangan Minum Obat Sembarangan, Kenapa?

- Rabu, 18 Maret 2020 | 12:03 WIB
Ibu hamil (Association Migaine Disorders)
Ibu hamil (Association Migaine Disorders)

Selama masa kehamilan, seorang ibu harus sangat memerhatikan makanan yang dikonsumsinya. Ibu hamil butuh mengonsumsi makanan yang bernutrisi serta menghindari segala sesuatu yang bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin. Contohnya adalah obat-obatan.

Kandungan dalam obat-obatan dapat mengganggu perkembangan janin terutama bila dikonsumsi di trimester pertama kehamilan. Di 3 bulan pertama, janin tengah mengalami proses pembentukan organ esensial tubuh. Sebut saja otak, susunan saraf pusat, tulang punggung, jantung, paru-paru, tangan, kaki, dan lain sebagainya.

"Kelainan pada janin bisa timbul kalau di awal-awal kehamilan ibu minum obat-obatan dan juga meningkatkan risiko keguguran. Sedangkan kalau konsumsi obat-obatan di luar trimester pertama mungkin saja efek lebih ringan. Tapi ada gangguan di pertumbuhan janin dan risiko kelahiran prematur semakin besar," ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr Muhammad Dwi Priangga Sp.OG saat dihubungi Indozone melalui sambungan telepon, Selasa (17/3/2020).

Lebih lanjut dokter yang akrab disapa Angga itu menegaskan bila para dokter tidak pernah menganjurkan ibu untuk konsumsi obat-obatan selama kehamilan.

-
Ilustrasi ibu hamil (Freepik)

Ibu hamil hanya diizinkan untuk mengonsumsi vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya yang mungkin berupa pil atau tablet karena memang dibutuhkan selama masa kehamilan. Namun dalam perjalanan kehamilan, tidak menutup kemungkinan ibu hamil membutuhkan obat-obat tertentu.

"Pengobatan yang diberikan oleh dokter harus melihat risiko dan keuntungannya. Kalau misalkan tanpa ada gejala sakit tidak perlu obat. Tapi vitamin, nutrisi, dan mineral harus lengkap dikonsumsi ibu hamil," ujar dr Angga.

-
Ilustrasi tengah meminum obat (freepik)

Ibu hamil yang membutuhkan obat biasanya memiliki indikasi medis. Dokter Angga mencontohkan ibu hamil dengan depresi atau memiliki epilepsi.

"Bisa saja ibu hamil dengan depresi diberi obat penenang, pasien yang punya epilepsi juga begitu. Kalau memang dibutuhkan pada ibu hamil bisa diberikan obat-obatan. Tetapi memang ada ketentuan yang ketat, dosisnya dibuat seminimal mungkin tanpa menimbulkan efek samping," pungkas dr Angga.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X