Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan adanya pemalsuan terhadap COVID-19 yakni vaksin AstraZeneca di wilayah Asia Tenggara dan Afrika. WHO pun mengingatkan agar setiap negara di wilayah tersebut memperketat pengawasan distribusi vaksin.
Bahkan WHO juga menemukan adanya pemalsuan vaksin AstraZeneca di India dan Uganda. Hal ini bisa diketahui WHO karena ada label yang tak sesuai, mulai dari tanggal kedaluwarsa sampai kandungan isinya.
"Produsen asli vaksin COVISHIELD (Serum Institute of India) telah mengonfirmasi produk yang disebut dalam keterangan ini telah dipalsukan," tulis WHO seperti dikutip dari situs resminya pada Selasa (17/8/2021).
"Vaksin COVID-19 palsu sangat berisiko serius mencederai kesehatan global dan membebani populasi serta sistem kesehatan. Penting untuk segera mendeteksi dan mengeluarkan produk vaksin palsu dari peredaran demi melindungi pasien," lanjut WHO.
Karena hal ini pun WHO menegaskan kepada semua orang agar mendapatkan vaksin di tempat yang resmi atau yang sudah ditentukan oleh pemerintah masing-masing negara atau wilayah. Tak lupa pula para penerima vaksin harus mengecek keaslian serta kondisi fisik vaksin.
"Otoritas kesehatan disarankan segera menghubungi WHO bila menemukan produk palsu ini di negaranya," pungkas WHO.