Dokter: Konsumsi 2 Kali Lipat Protein dari Kebutuhan Berisiko Merusak Organ Vital

- Sabtu, 2 April 2022 | 12:50 WIB
Ilustrasi telur. (Pexels/Klaus Nielsen)
Ilustrasi telur. (Pexels/Klaus Nielsen)

Mengonsumsi apa pun secara berlebihan akan memberikan dampak buruk untuk kesehatan, termasuk mengonsumsi protein secara berlebihan. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk benar-benar memperhatikan asupan proteinnya.

Dikutip dari  Indian Express pada Sabtu, Dr. Eileen Canday, HOD, nutrisionis dan ahli gizi dari Rumah Sakit Sir HN Reliance Foundation India, jika mengonsumsi lebih dari dua kali lipat kebutuhan protein untuk jangka waktu yang lama dapat menimbulkan risiko bagi organ vital untuk metabolisme limbah dari sistem tubuh.

Kelebihan mengonsumsi protein juga bisa menimbulkan msalah kronis pada fungsi organ seperti kardiovaskular, gangguan pembuluh darah, cedera hati dan ginjal hingga kerusakan lebih lanjut pada organ-organ ini bisa berakibat fatal.

Selengkapnya, berikut beberapa efek samping berbahaya yang diakibatkan mengonsumsi protein secara berlebihan.

1. Berat badan bertambah

Meskipun diet tinggi protein mengklaim dapat membantu menurunkan berat badan, jika seseorang melebihi kebutuhan kalori total, maka itu akan disimpan sebagai cadangan energi yang dapat menyebabkan peningkatan simpanan lemak.

Ini bisa mengganggu rezim penurunan berat badan dengan kelebihan protein yang disimpan sebagai lemak.

2. Meningkatkan risiko kena kanker

Diet tinggi protein tertentu, terutama yang kelebihan protein berbasis daging merah, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa masalah kesehatan, termasuk kanker.

Kanker kolorektal, payudara, dan prostat semuanya terkait dengan makan lebih banyak daging merah dan/atau daging olahan. Makan protein dari sumber lain, di sisi lain, telah dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.

3. Kekurangan kalsium

Berdasarkan tinjauan data yang diterbitkan pada tahun 2013, hubungan antara konsumsi protein yang berlebihan dan kesehatan tulang yang buruk. Namun, temuan terbaru menunjukkan efek protein pada kesehatan tulang masih belum terbukti.

Asupan protein yang cukup, terutama dari sumber susu sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tulang.

Menurut Dr. Canday, jika seseorang ingin mengkonsumsi protein tinggi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti identifikasi berapa banyak protein yang dibutuhkan tubuh. Kebutuhan protein setiap individu bergantung pada banyak aspek seperti berat badan, usia, tujuan komposisi tubuh, tahap siklus hidup, masalah medis.

Usahakan pilih sumber protein yang berkualitas seperti putih telur, produk susu rendah lemak, kedelai atau tahu, daging tanpa lemak hingga potongan ayam tanpa lemak.

4. Peningkatan risiko kanker

Diet tinggi protein yang mencakup  banyak daging merah dengan lemak jenuh dan produk susu penuh lemak dapat menyebabkan penyakit jantung. Ini mungkin terkait dengan konsumsi lemak dan kolesterol yang lebih besar.

Menurut sebuah penelitian tahun 2010, wanita yang banyak mengonsumsi daging merah dan produk susu tinggi lemak memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner. Ayam, ikan, dan kacang-kacangan terbukti mengurangi risiko.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X