Seorang atlet tentunya harus memiliki fisik yang prima agar mampu bertanding. Maka tak heran jika atlet sangat menjaga makanan yang dikonsumsinya dan mematuhi jadwal latihan. Selain menjaga stamina, fisik yang prima juga membuat atlet terhindar dari penyakit.
Akan tetapi, menerapkan pola hidup sehat memang tidak menjamin 100% tubuh terhindar dari penyakit. Terlebih di tengah situasi sekarang, merebaknya virus corona baru di sejumlah negara.
Virus yang mengakibatkan Covid-19 itu menyebar dengan cukup masih dan sudah menginfeksi puluhan ribu orang. Bagi atlet yang bertanding ke luar negeri, terutama negara-negara yang angka kasusnya cukup tinggi tentu harus berhati-hati.
Kepala Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Olahraga Nasional (PPITKON) Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Edi Nurinda mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah untuk melindungi atlet yang hendak bertanding ke luar negeri dari virus corona baru. Mulai dari literasi hingga edukasi terhadap pencegahan virus.
"Kami memberikan supporting system di dalam pelatihan gizi yang baik supaya imunnya terjaga," ujar Edi saat ditemui dalam konferensi pers 'Sosialisasi Pencegahan Covid-19 dan Manfaat Vaksinasi Atlet' yang diselenggarakan oleh Kemenpora dan Sanofi Indonesia, Jumat (6/3/2020) di Kantor Komite Olimpiade Indonesia.
Selain dari segi gizi, perlindungan lain yang diberikan kepada atlet adalah pemberian vaksin. Sebenarnya ada beberapa jenis vaksin yang dianjurkan bagi para atlet yakni kolera, tetanus, hepatitis, dan influenza. Tapi yang lebih umum diberikan adalah vaksin influenza. Hal ini dikarenakan virus influenza ditemukan di banyak negara.
"Vaksin influenza adalah salah satu pencegahan meskipun tidak spesifik untuk virus corona. Influenza merupakan penyakit yang bisa menghambat imunitas," tutur dr Haryono, Sp.PD, FINASIM yang juga dari PPITKON saat ditemui dalam kesempatan yang sama.
"Kami juga bukan hanya memberikan vaksin influenza, kemarin ketika ada pertandingan multievent di Filipina atlet juga diberi vaksin polio karena di sana wabahnya juga tinggi," pungkasnya.
