Eijkman dan PMI Kembangkan Plasma Convalescent untuk Obat Corona

- Rabu, 15 April 2020 | 17:00 WIB
Ilustrasi pengembangan obat corona. (Pexels/Polina Tankilevitch)
Ilustrasi pengembangan obat corona. (Pexels/Polina Tankilevitch)

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof. Amin Soebandrio, mengatakan pihaknya akan mengembangkan plasma convalescent (plasma darah) dari pasien yang sudah sembuh dari virus corona (Covid-19). Plasma ini akan digunakan untuk sebagi obat terapi bagi penderita Covid-19.

"Kami akan menggunakan plasma dari pasien yang sudah sembuh, namanya plasma convalescent yang diambil kira-kira dua hingga empat minggu setelah mereka sembuh," kata Prof. Amin di Jakarta, Rabu (15/4/2020).

Prof. Amin menjelaskan, plasma yang diambil dari seorang pasien sembuh dari Covid-19 itu mengandung antibodi yang sangat baik untuk bisa menetralisir virus. Ini diharapkan akan bisa membantu mereka yang sedang dalam perjuangan antara mati dan hidup, yakni pasien-pasien yang dalam kondisi berat.

"Di mana jumlah virusnya masih banyak, tapi mereka sendiri belum memiliki antibodi, sedangkan menunggu vaksin kan agak lama. Jadi kami menggunakan zat antibodi yang sudah ada di dalam plasma pasien yang sudah sembuh itu untuk ikut memerangi virus yang ada di dalam pasien-pasien yang sedang sakit. Diharapkan jumlah virus akan menurun karena akan dinetralisir oleh antibodi tadi," tambahnya.

Dia mengatakan, pihaknya bersyukur dan berterima kasih kepada Palang Merah Indonesia (PMI) kerena telah menjalin kerja sama, terutama dalam pengembangan plasma ini untuk menanggulangi serta membantu pasien Covid-19 di Tanah Air.

Pasalnya, PMI adalah satu-satunya organisasi di Indonesia ini yang memiliki alat dan juga wewenang untuk mengambil plasma dari seorang pasien.

-
Petugas melakukan pendataan sebelum Tes Swab di gedung Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Depok, Jawa Barat, Senin (6/4/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

 

"Tentunya ini harus dilindungi juga dengan perlindungan etik, persetujuan pasien, dan sebagainya. Sehingga nanti plasma ini setelah diproses, setelah dipastikan bebas dari virus dan sebagainya akan bisa diberikan kepada pasien. Sehingga kita harapkan bisa menurunkan angka kematian yang begitu tinggi untuk Indonesia," bebernya.

Ia melanjutkan, informasi yang diperolehnya dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di wilayah DKI saja sudah ada seribuan korban pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Ia berharap dengan adanya temuan atau pengembangan plasma darah ini bisa membantu penyembuhan pasien-pasien Covid-19 yang sedang dirawat.

"Mudah-mudahan dengan pendekatan ini, kita bisa menekan dengan cepat, sehingga pengendalian dan penyebaran virus ini bisa dikendalikan dengan lebih baik," pungkasnya.

Sekadar informasi, PMI dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman resmi menandatangani nota kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) hari ini di Jakarta, Rabu (15/4/2020).

Salah satu hasil kerja sama ini ialah Eijkman akan mengembangkan plasma dari pasien yang sudah sembuh dari virus corona (Covid-19) untuk kepentingan medis atau penelitian.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X