Kasus penyebaran virus korona baru atau 2019-nCoV tak bisa dipungkiri membuat masyarakat dunia resah. Terlebih virus yang berawal dari Wuhan, Tiongkok ini telah menyebar hingga ke beberapa negara lain, mulai dari Jepang hingga Vietnam.
Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) per 26 Januari 2020, sebanyak 2.014 kasus telah dikonfirmasi. Melihat penyebaran kasus virus korona baru, WHO menilai adanya risiko sangat tinggi di Tiongkok serta tinggi di tingkat regional dan global.
Untuk itu, tengah diupayakan pencegahan penularan virus dari satu orang ke orang lainnya di Tiongkong. Tujuannya guna mencegah penyebaran kasus ke negara lain.
Berikut adalah strategi WHO dalam mengatasi penyebaran kasus virus korona baru.
1. Memantau dan mengontak langsung negara yang terkena kasus.
WHO secara teratur memantau dan mengontak langsung negara-negara yang melaporkan kasus terjadinya virus korona baru.
2. Mengabarkan negara lain
WHO juga mengabarkan negara lain tentang situasi dan meminta dukungan. WHO juga mengembangkan definisi kasus pengawasan, menyiapkan formulir pelaporan, dan memperbarui saat informasi baru tersedia.
3. Membuat panduan
Mengembangkan panduan sementara untuk diagnosis laboratorium, manajemen klinis, pencegahan infeksi, dan kontrol dalam pengaturan perawatan kesehatan. Ada pula panduan untuk perawatan di rumah bagi pasien yang diduga terinfeksi virus korona baru serta komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat.
4. Menyiapkan paket komoditas
Menyiapkan paket komoditas penyakit untuk keperluan identifikasi dan manajemen pasien yang dikonfirmasi terkena virus korona baru.
5. Meminimalisasi risiko penularan dari hewan ke manusia.
WHO juga memberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko penularan dari hewan ke manusia. Terkait dengan perjalanan, WHO telah menerbitkan saran terbaru untuk perjalanan internasional sehubungan dengan wabah 2019-nCoV. Selain itu, ada aktivasi cetak biru R&D untuk mempercepat diagnostik, vaksin, dan terapi.