Bukan Hanya EG-DEG, Pakar Farmasi Ungkap 'Biang Kerok' Gagal Ginjal Akut Anak

- Minggu, 12 Februari 2023 | 14:30 WIB
Ilustrasi anak sakit. (Freepik)
Ilustrasi anak sakit. (Freepik)

Indonesia kembali dibuat geger dengan temuan satu kasus baru gagal ginjal akut pada anak berusia satu tahun di DKI Jakarta.

Berdasarkan hasil penelusuran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, obat yang dikonsumsi anak tersebut aman dari cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

Namun demikian, Labkesda DKI Jakarta menyampaikan temuan berbeda. Berdasarkan hasil laporan, terdapat jejak EG dan DEG di darah pasien tersebut.

Pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Zullies Ikawati menjelaskan, gagal ginjal akut tidak hanya dipicu oleh cemaran EG dan DEG, tetapi juga bisa dipicu oleh faktor internal dan eksternal.

-
Ilustrasi anak sakit. (Freepik)

Faktor internal meliputi penyakit bawaan, sensitivitas alergi, infeksi, status nutrisi dan lain-lain. Sementara secara eksternal meliputi paparan obat, makanan, toksikan tertentu, logam berat, dan lainnya.

Baca juga: Kemenkes: Pasien Suspek di DKI Jakarta dan Surakarta Negatif Gagal Ginjal Akut

"Beberapa obat sendiri bisa bersifat nefrotoksik, yaitu toksik terhadap ginjal. Untuk toksin atau racun, EG dan DEG termasuk yang dapat menyebabkan gagal ginjal akut," ungkap Prof Zullies dalam keterangannya, Minggu (12/2/2023).

Untuk toksin atau racun, etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) termasuk yang dapat menyebabkan gagal ginjal akut.

"Kembali pada kasus ini, ketika sirup tertuduhnya sudah diperiksa dan dinyatakan aman dengan bukti-bukti pemeriksaan yang valid, perlu dicari possibility yang lain sebagai penyebab," imbuhnya.

EG dan DEG merupakan senyawa toksik yang tidak boleh ada pada obat maupun makanan yang dapat tertelan oleh manusia. Apabila ini hendak digunakan pada bahan makanan atau obat, harus dalam batas aman.

Baca juga: Makan Korban, Dinkes DKI Jakarta Sigap Dalami Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak

Oleh karenanya Prof Zullies menegaskan, semua bahan baku yang mungkin menjadi sumber cemaran EG-DEG perlu mendapatkan perhatian dan pemeriksaan khusus.

"Mungkin ke depan dapat diusulkan bahwa larutan EG dan DEG harus diberi warna lain, sehingga mengurangi potensi dicampurkan atau dioplos dengan bahan baku yg mestinya aman. Seperti metanol yang diberi warna biru menjadi spiritus," pungkas Prof Zullies.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X