Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan (Menkes) mengatakan, kemungkinan anak stunting untuk sembuh cuman 20 persen meski sudah menjalani perawatan.
"Stunting itu kalau udah stunting mesti ke rumah sakit. Ternyata kalau dirawat yang sembuh cuman 20 persen, penelitian paling bagus," kata Menkes Budi, saat konferensi pers Rakernas Program Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana secara daring, Rabu (25/1/2023).
Menurut Menkes Budi, penanganan anak stunting yang terlambat sama halnya dengan kanker stadium 4.
Baca juga: Menkes Akui Salah Soal Pemberian Biskuit untuk Cegah Stunting: Saya Dimarahi Profesor
"Jadi udah telat, ini kayak cancer udah stadium 4, yang baik cuman 20 persen. Jadi kalau bisa disembuhinnya itu sebelum stunting," imbuhnya.
Lebih lanjut, Menkes Budi mengingatkan para ibu-ibu untuk langsung membawa anaknya ke puskesmas jika didapati tinggi dan berat badannya kurang.
Jika penanganan stunting dilakukan secara cepat kata Menkes Budi, kemungkinan anak sembuh bisa mencapai 90 persen.
"Saya ingin sampaikan ke ibu-ibu, begitu ditimbang tidak naik, dan tadinya timbangan enam bulan sekali saya rubah sebulan sekali," bebernya.
"Begitu ditimbang tidak naik, segera kirim ke puskesmas, karena kalau di situ di intervensi, 90 persen bisa sembuh. Kalau ditunggu sampai stunting hanya 20 persen yang sembuh, anak kita bodoh. Bapak ibu jangan tunggu stunting, udah telat," sambungnya.
Baca juga: Dear Bumil, Menkes Ingatkan Enggak Boleh Kurang Gizi demi Cegah Anak Stunting
Menkes Budi mengatakan, anak bisa mendapatkan gizi tambahan jika langsung dibawa ke puskesmas. Dia pun mengingatkan para ibu memberikan anaknya protein hewani untuk mencegah stunting.
"Kalau bisa begitu ditimbang enggak naik, udah langsung dikirim ke puskesmas, dikasih gizi tambahan. Karena kemungkinan sembuhnya lebih banyak di situ, jangan tunggu stunting dulu, dan dikasih protein hewani bukan dikasih lain-lain," imbuhnya.
