Belum Ada Lonjakan Kasus Pasca Libur Lebaran, Benarkan Warga +62 Sudah Kebal COVID-19?

- Rabu, 25 Mei 2022 | 17:00 WIB
Sejumlah pemudik menunggu bus di terminal bayangan, Simpang Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Ilustrasi/ ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Sejumlah pemudik menunggu bus di terminal bayangan, Simpang Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Ilustrasi/ ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tidak menemukan adanya kenaikan kasus COVID-19 yang signifikan pasca libur Lebaran 2022. Kemenkes menyebut kenaikan kasus tetap ada namun masih terkendali dan persentasenya rendah.

"Data historis di Indonesia bersamaan dengan munculnya varian baru COVID-19 tidak terlalu kelihatan, angkanya alhamdulillah sudah rendah walaupun pasca-Lebaran kemarin ini belum ada peningkatan kasus," ujar Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI beberapa waktu lalu.

Dante menjelaskan pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit kebanyakan atas permintaan pasien sendiri. Tetapi sejauh ini tidak ada kasus berat yang terlihat.

Selain itu pasien juga lebih banyak berasal dari golongan usia tua atau mereka yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap. 

"Ini adalah tren kasus dan trending bahwa cuti bersama lebaran ini tidak meningkatkan kasus Covid-19, jadi kelihatannya kita sudah mulai merasa agak percaya diri dengan situasi ini," ungkapnya.

Lebih lanjut, Dante berpendapat tidak melonjaknya kasus COVID-19 pasca lebaran disinyalir karena angka antibodi COVID-19 masyarakat sudah semakin baik. 

Hal ini terlihat dari hasil penelitian antibodi terhadap COVID-19 yang dilaksanakan dua kali, yakni pada Desember 2021 dan Maret 2022.

"Di Maret 2022 itu sudah ada 99,6 orang-orang di populasi masyarakat yang diperiksa antibodinya sudah menunjukan hasil positif sehingga kebal terhadap COVID," tuturnya.

Sejalan dengan itu, Pakar Biostatistika Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo juga mengakui jika kekebalan tubuh orang Indonesia sudah tergolong tinggi.

Baca juga: COVID-19 Masih Ada! Kemenkes Ingatkan Tetap Waspada Sebelum Lepas Masker di Luar Ruangan
 
Secara terpisah, dia mengatakan kekebalan sudah terbentuk akibat vaksinasi. Hal ini terbukti dengan sero-prevalence survey yang dilakukan oleh pemerintah dengan sejumlah universitas.
 
Sero-prevalence survey dilakukan dengan tes darah untuk mengidentifikasi orang dalam populasi yang memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2.

“Hasilnya, hampir 86,6 persen penduduk Indonesia sudah memiliki kekebalan tubuh. Dan, itu didapatkan dari orang yang sudah melakukan vaksinasi dan terbentuknya kekebalan tubuh karena infeksi dari virus Covid-19,” kata Windhu Purnomo dikutip dari laman Unair.

Windhu menjelaskan pada Maret 2022, sero-prevalence survey kembali diadakan khusus untuk Pulau Jawa. Hasilnya, sebanyak 99,2 persen penduduk memiliki kekebalan terhadap virus COVID-19.

Hasil tersebut lantas menjelaskan mengapa kondisi epidemiologi di Indonesia sangat baik. Sehingga menjadi dasar pemerintah untuk melonggarkan kebijakan penggunaan masker di luar ruangan.

Empat minggu pasca-libur lebaran

Meski begitu, Windhu menilai sebaiknya pemerintah menunggu empat minggu untuk melihat apakah terjadi lonjakan kasus COVID-19 atau tidak. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X