Perawatan Kesehatan Kerap Berujung Kematian, WHO Bereaksi

- Minggu, 6 Oktober 2019 | 12:28 WIB
Ilustrasi penanganan rumah sakit. (Unsplash/Natanael Melchor)
Ilustrasi penanganan rumah sakit. (Unsplash/Natanael Melchor)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan tindakan untuk mengakhiri praktik perawatan kesehatan buruk yang berakibat kematian jutaan pasien di seluruh dunia setiap tahun.

Orang yang jatuh sakit pergi ke dokter atau masuk ke rumah sakit dengan harapan mendapat perawatan. Sayangnya dalam banyak kasus, perawatan yang mereka terima justru membunuh mereka.

Dilansir dari VOA, Minggu (6/10), WHO melaporkan satu dari sepuluh pasien mengalami hal buruk di negara-negara berpenghasilan tinggi.

Dikatakan, 134 juta pasien di negara berpenghasilan rendah dan menengah dirugikan karena perawatan berbahaya yang menyebabkan 2,6 juta kematian setiap tahunnya. WHO mencatat, sebagian besar kematian itu bisa dihindari.

Koordinator WHO untuk Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko Neelam Dhingra-Kuram mengatakan, kerugian terjadi terutama karena diagnosa dan resep yang salah, penggunaan obat yang tidak tepat, prosedur pembedahan yang salah dan infeksi yang terkait dengan perawatan kesehatan.

"Tetapi alasan utama kematian adalah di dalam sistem fasilitas perawatan kesehatan tidak terdapat budaya keselamatan pasien," katanya.

Dhingra-Kuram mengatakan, harus dibuat sistem di mana petugas kesehatan didorong untuk melaporkan kesalahan dan tidak takut disalahkan karena melaporkan kesalahan.

Selain kehilangan nyawa yang dapat dihindari, WHO melaporkan kerugian pasien menyebabkan kerugian ekonomi triliunan dolar setiap tahun di dunia. Dikatakan, kesalahan dalam pengobatan saja diperkirakan menelan biaya 42 miliar dolar AS per tahun.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X