Virus Omicron Baru Varian 'Arcturus' Terdeteksi di Singapura dan Brunei, Jakarta Aman?

- Kamis, 30 Maret 2023 | 16:15 WIB
llustri virus Omicron varian baru Arcturus (Freepik/kjpargeter)
llustri virus Omicron varian baru Arcturus (Freepik/kjpargeter)

Pemerintah India kembali dibuat kewalahan dengan lonjakan kasus COVID-19 yang diakibatkan oleh varian baru Arcturus. Diketahui dalam sehari, COVID-19 tercatat lebih dari 1.000 kasus dari yang sebelumnya hanya 300-an kasus.

Tidak hanya di India, ternyata varian Arcturus juga sudah terdeteksi di dua negara tetangga Indonesia yakni Singapura dan Brunei Darussalam.

Baca juga: Kronologi Kasus Pertama Omicron Kraken, Penderita Sempat Bermalam di Hotel JakPus

Terkait dengan ini, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr Ngabila Salama menyebut DKI Jakarta sejauh ini masih nihil kasus Omicron baru Arcturus atau XBB.1.16.

Hal tersebut didapatkan dari pengumpulan sequencing sejumlah sampel pasien baru COVID-19.

"Belum ditemukan XBB 1.16 atau varian Arcturus di DKI Jakarta. Varian tersebut menyebabkan peningkatan kasus di India," jelas dr Ngabila dalam keterangan yang diterima Indozone, Kamis (30/3/2023).

Lebih lanjut dr Ngabila mengimbau, masyarakat tidak perlu panik dengan kemunculan varian Omicron tersebut. Hal ini lantaran gejala yang ditimbulkan relatif ringan.

"Dari hasil pemeriksaan genome sequencing yang rutin dilakukan, belum ditemukan XBB.1.16," imbuhnya.

-
llustri virus varian baru Arcturus (Freepik/kjpargeter)

Baca juga: Kemenkes Bocorkan Kasus Pertama Omicron Kraken, Pasien Rasakan Gejala Ini!

Sementara itu, tren kasus COVID-19 di DKI Jakarta beberapa pekan bahkan lebih dari sebulan terakhir berada di fase terkendali. Angka perawatan inap COVID-19 dan kasus kematian juga konsisten rendah.

"Meski demikian, ancaman Long COVID-19 juga tidak boleh disepelekan sehingga mencegah sakit adalah yang terbaik dengan memakai masker di tempat sangat ramai, transportasi publik, dan jika sedang sakit. Hindari bertemu orang yang sedang sakit," ungkap dr Ngabila.

Dokter Ngabila mengimbau masyarakat tetap melanjutkan vaksinasi COVID-19 selama masih tersedia dan gratis. Adapun stok vaksin COVID-19 saat ini adalah jenis Pfizer, Inavac, Indovac, Pfizer.

"Bisa diberikan untuk usia 12 tahun ke atas dan Inavac serta Indovac adalah vaksin buatan dalam negeri yang diberikan untuk usia 18 tahun ke atas. Dosis 1 dan 2 bisa berbeda merek, dosis 3 mengikuti merek dosis 4 dan dosis 4 mengikuti merek dosis 3," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X