INDOZONE.ID - Kementerian Kesehatan Singapura mengonfirmasi empat kasus subvarian Omicron BQ.1 dan BQ.1.1 pada Minggu (23/10/2022). Diketahui keempat kasus tersebut merupakan kasus impor dan mengalami gejala ringan tanpa perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Sepuluh Orang Kontak Erat Subvarian Omicron XBB Dinyatakan Negatif
"Meski subvarian BQ.1. dan BQ.1.1 hanya menyumbang sebagian kecil kasus COVID-19 secara global, belakangan jumlah kasus meningkat di Eropa dan Amerika Utara," kata Kementerian Kesehatan Singapura, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (26/10/2022).
Berdasarkan hasil observasi negara-negara tersebut menunjukkan, BQ.1 dan BQ.1.1 lebih menular dibandingkan subvarian BA.5 sebelumnya. Meski demikian, hingga hari ini belum ada bukti subvarian menyebabkan penyakit lebih parah.
Baca juga: Varian Omicron XBB Picu Lonjakan Kasus COVID-19, WHO Peringatkan Pandemi Belum Berakhir
Sebagai informasi, BQ.1 dan BQ.1.1 merupakan galur keturunan varian Omicron BA.5 yang pertama kali terdeteksi di Nigeria pada Juli lalu. Setelahnya, subvarian tersebut setidaknya telah menyebar ke lebih dari 50 negara.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pihaknya tengah memantau dengan cermat terkait galur baru dan prevalensi varian yang tengah beredar di masyarakat.