LBM Eijkman Berencana Kembangkan Vaksin Covid-19, Ini Kata Kemenkes

- Kamis, 13 Februari 2020 | 18:13 WIB
Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes RI, dr Achmad Yurianto saat telekonferensi di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020). (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)
Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes RI, dr Achmad Yurianto saat telekonferensi di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020). (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)

Munculnya wabah virus korona Covid-19 yang menginfeksi puluhan ribu orang yang tersebar di 28 negara membuat banyak ilmuwan beramai-ramai ingin meneliti dan membuat vaksin. Sebab virus tersebut merupakan virus baru yang belum ada obat dan vaksinnya. Ilmuwan Indonesia pun berencana melakukan hal yang sama.

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta dilaporkan hendak mengembangkan vaksin untuk virus Covid-19. Rencana ini disambut baik oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Alhamdulillah. Tetapi akan bekerja sama dengan banyak pihak termasuk kami," ujar Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dr Achmad Yurianto kepada Indozone melalui telekonferensi, Kamis (13/2/2020), di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan.

Dijelaskan oleh Yurianto, Indonesia melalui Kemenkes ikut serta dalam Global Health Security Agenda (GHSA). Dengan begitu, maka untuk penanganan ancaman penyakit menular dan kesehatan global perlu membentuk jaringan sebagai bagian deteksi. Jejaring laboratorium yang dibuat sesuai kapasitas.

Apabila LBM Eijkman ingin meneliti virus Covid-19 maka membentuk jaringan dengan Pusat Penyakit Tropis Universitas Airlangga Surabaya dan Balitbangkes.

"LBM Eijckman BSL2, sama dengan Pusat Penyakit Tropis Universitas Airlangga Surabaya. Keduanya harus membentuk jejaring, ini perlu di dalam konteks secara objektif. Kami mempertahankan dan mempertanggungjawabkan quality control dan quality insurance," kata Yurianto.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, ada perbedaan mendasar dari ketiga laboratorium di Indonesia yang tersertifikasi BSL. LBM Eijkman merupakan lembaga penelitian sehingga kajiannya sama dengan Pusat Penyakit Tropis Universitas Airlangga Surabaya yang ditujukan untuk penelitian. Sedangkan Balitbangkes tak hanya melakukan penelitian tetapi juga pelayanan.

"Tentunya kami bekerja sama untuk mengenali detail virus Covid-19. Kerja sama LBM Eijkman dengan kami tidak dalam konteks untuk deteksi virus kepentingan diagnosa, tapi untuk pengembangan ke depan untuk vaksin," kata Yurianto.

Kerja sama itu dimaksudkan untuk melihat karakter virus corona. Selain itu, mengarah kepada kajian keilmuan.

"Sehingga ada dua pemeriksaan. Satu layanan kesehatan yang langsung diperiksa setelah ditemukan. Ini penting dalam ikatan layanan," pungkas Yurianto.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X