Banyak Negara 'Say Good Bye' ke COVID-19, Ini Peringatan WHO!

- Sabtu, 12 Februari 2022 | 11:39 WIB
Ilustrasi kerumunan di tengah pandemi COVID-19 (Pixabay/xavierarnau)
Ilustrasi kerumunan di tengah pandemi COVID-19 (Pixabay/xavierarnau)

Beberapa negara Eropa mulai mencabut aturan pembatasan terkait antisipasi penularan COVID-19. Langkah ini dilakukan mengingat kasus yang sudah melalui puncak dan angka vaksinasi, termasuk booster yang cukup tinggi.

Beberapa negara tersebut antara lain, Inggris, Denmark, Irlandia, Swedia, Belanda, Prancis dan Norwegia. Kebanyakan dari negara-negara ini sudah melonggarkan aturan sejak awal Februari 2022.

Adapun Denmark menjadi negara Uni Eropa (UE) pertama yang mencabut semua pembatasan pandemi meski masih mengalami rekor kasus corona terutama varian Omicron. Negara itu resmi mengucapkan selamat tinggal ke masker dan kartu kesehatan COVID-19.

Di Prancis sendiri, pemerintah telah melonggarkan beberapa aturan pembatasan setelah adanya penurunan kasus infeksi COVID-19 awal Februari. Kini mengenakan masker di luar ruangan tidak lagi diwajibkan dan batas kapasitas penonton untuk teater, konser, pertandingan olahraga, dan acara lainnya telah dicabut.

Kemudian baru-baru ini, Swedia mencabut hampir semua kebijakan pembatasan dan tidak lagi melakukan tes COVID-19 di sebagian besar wilayah.

Baca juga: Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan saat Terinfeksi Omicron Gejala Ringan
Inggris juga dikabarkan akan mencabut aturan isolasi mandiri bagi pasien positif. Sementara beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) tidak lagi mewajibkan pakai masker.

Berkaitan dengan hal tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan tegas. WHO menyebut pandemi COVID-19 belum berakhir.

Kepala peneliti WHO Soumya Swaminatha bahkan mengatakan virus terus bermutasi sehingga masih ada kemungkinan akan muncul varian baru.

"Kami telah melihat virus ini berevolusi, bermutasi... Jadi kami tahu akan ada lebih banyak varian, variant of concern, artinya pandemi belum berakhir," kata Soumya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (12/2/2022).

WHO menyebut fase 'akut' pandemi memang diperkirakan bisa berlalu pada tahun 2022. Tapi ini akan tercapai bila target cakupan vaksinasi COVID-19 mencapai 70 persen populasi dunia pada bulan Juni-Juli.

Selain itu, lembaga PBB itu juga melaporkan banyak negara belum mencapai puncak kasus varian COVID-19 dan belum mencukupi target vaksinasi.

Karenanya WHO meminta langkah-langkah pelonggaran harus dilakukan secara perlahan dan hati-hati.

"Kami mendesak agar berhati-hati karena banyak negara belum melewati puncak Omicron. Banyak negara memiliki tingkat cakupan vaksinasi yang rendah dengan individu yang sangat rentan dalam populasi mereka," ujar Pemimpin Teknis WHO, Maria Van Kerkhove dalam briefing online beberapa waktu lalu.

WHO menyebut saat ini total lebih dari 398 juta warga dunia sudah terinfeksi COVID-19 dengan 5,7 juta kematian. Namun 318 juta warga berhasil sembuh.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X