Peneliti Ungkap Flu Rusia 1889 Dinilai Mirip Covid-19, Bisakah Akhiri Pandemi Global?

- Jumat, 18 Februari 2022 | 16:53 WIB
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)

Penyakit pernapasan misterius muncul di Rusia dan kemudian menyebar ke seluruh dunia pada 1889, memicu setidaknya tiga gelombang infeksi selama beberapa tahun.

Sekarang, beberapa ilmuwan menduga bahwa penyakit yang dijuluki "flu Rusia" ini sebenarnya mungkin jadi penyebab pandemi virus corona yang mirip dengan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19 seperti yang dilaporkan The New York Times melalui livescience.

Ada beberapa persamaan yang mudah ditarik antara kedua pandemi.

Misalnya, selama pandemi flu Rusia, sekolah dan tempat kerja ditutup karena banyaknya orang yang terinfeksi.

Mereka yang terinfeksi sering kehilangan indra perasa dan penciuman, dan beberapa mengalami gejala jangka panjang yang bertahan selama berbulan-bulan.

Secara umum, flu Rusia tampaknya membunuh jauh lebih banyak orang tua daripada anak-anak, tidak seperti virus influenza, yang cenderung sama fatalnya bagi kedua kelompok usia.

Fakta tersebut berdasarkan catatan sejarah yang tersedia, yang mencakup catatan kesehatan pemerintah, surat kabar, dan artikel jurnal.

Sementara ciri-ciri pandemi flu Rusia ini sangat mirip dengan pandemi saat ini.

Menurut Peter Palese, seorang peneliti flu dan profesor kedokteran di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York, kepada The New York Times, tudingan bahwa flu Rusia mungkin penyebab virus corona yang saat ini melanda tetap spekulatif.

Beberapa ahli mengungkapkan dugaan ini, tetapi yang lain mengatakan mereka menilai bahwa meskipun mungkin ada bukti kuat soal tudingan itu, namun belum ditemukan bukti yang kuat.

Dr. Jeffery Taubenberger, kepala bagian patogenesis dan evolusi virus di Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dan John Oxford, profesor emeritus virologi di Queen Mary, University of London, sedang mencari bukti tersebut.

Mereka telah menggali sampel jaringan paru-paru yang diawetkan sebelum pandemi flu 1918, mencari sisa-sisa virus influenza dan virus corona.

Di antara jaringan ini, mereka berharap dapat menemukan bukti pendukung terkait virus flu Rusia yang sulit dipahami.

Scott Podolsky, seorang profesor kesehatan global dan kedokteran sosial di Harvard Medical School, dan Dominic W. Hall, kurator Museum Anatomi Warren di Harvard saat ini sedang meneliti guna mencari jaringan paru-paru pasien yang diawetkan dari periode waktu yang sama.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Cara Efektif Mengatasi Rasa Ngantuk saat Bekerja

Selasa, 16 April 2024 | 20:43 WIB
X