3 Penyebab Henti Jantung pada Orang Muda yang Harus Diwaspadai

- Kamis, 27 Januari 2022 | 09:25 WIB
Ilustrasi henti jantung. (freepik)
Ilustrasi henti jantung. (freepik)

Henti jantung adalah hilangnya fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran secara tiba-tiba. Kondisi ini diakibatkan oleh masalah pada sistem kelistrikan jantung yang mengganggu tindakan pemompaan jantung  dan menghentikan aliran darah ke tubuh.

Jika tidak segera diobati, henti jantung dapat menyebabkan kematian, seperti halnya yang dialami oleh anak sulung artis senior Nurul Arifin, Maura Magnalia Madyaratri.

Dilansir Mayoclinic, penyebab umum henti jantung mendadak adalah irama jantung yang tidak normal (aritmia), yang terjadi ketika sistem kelistrikan jantung kamu tidak bekerja dengan benar.

Sistem kelistrikan jantung mengontrol laju dan ritme detak jantung kamu. Jika ada yang tidak beres, jantung bisa berdetak terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak teratur (aritmia).

Baca juga: Anak Nurul Arifin Meninggal karena Henti Jantung, Ketahui Bedanya dengan Serangan Jantung

Umumnya aritmia ini singkat dan tidak berbahaya, tetapi beberapa jenis dapat menyebabkan henti jantung.

Irama jantung yang paling umum pada saat serangan jantung adalah aritmia di ruang bawah jantung. Impuls listrik yang cepat dan tidak menentu menyebabkan ventrikel kamu bergetar sia-sia, alih-alih memompa darah.

Namun, pada orang muda penyebab kematian dari henti jantung bervariasi. Paling sering, kematian disebabkan oleh kelainan jantung.

Beberapa penyebab spesifik kematian henti jantung pada orang muda meliputi:

1. Kardiomiopati hipertrofik (HCM)

Pada kondisi ini biasanya diturunkan, dinding otot jantung menebal. Otot yang menebal dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung, menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur (aritmia), yang dapat menyebabkan kematian.

Kardiomiopati hipertrofik, meskipun biasanya tidak fatal, adalah penyebab paling umum kematian mendadak terkait jantung pada orang di bawah 30 tahun. Ini adalah penyebab kematian mendadak paling umum yang dapat diidentifikasi pada atlet. HCM sering tidak terdeteksi.

2. Kelainan arteri koroner

Terkadang orang dilahirkan dengan arteri jantung (arteri koroner) yang terhubung secara tidak normal. Arteri dapat menjadi terkompresi selama latihan dan tidak memberikan aliran darah yang tepat ke jantung.

3. Sindrom QT panjang

Gangguan irama jantung yang diturunkan ini dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan kacau, sering kali menyebabkan pingsan. Orang muda dengan sindrom long QT memiliki peningkatan risiko kematian mendadak.

Penyebab lain kematian akibat henti jantung pada orang muda termasuk kelainan struktural jantung, seperti penyakit jantung yang tidak terdeteksi sejak lahir (bawaan) dan kelainan otot jantung.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X