Baru-baru ini putra bungsu presenter Arie Untung, Yusuf Athalla harus menjalani perawatan di rumah sakit lantaran mengidap infeksi saluran kemih. Istri Arie, Fenita dalam kanal YouTube mereka menceritakan gejala yang sempat dialami anaknya.
Fenita menyebut putranya itu mengalami muntah-muntah sepanjang malam sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Ia juga mengungkap penyebab anaknya terkena gangguan kesehatan tersebut salah satunya karena suka menahan buang air kecil.
"Karena umur-umur segitu terkadang itu yang jadi problem, karena yang namanya anak kecil suka nahan pipis, pipis nggak full keluar, disitulah akan bersarang bakteri," jelasnya.
Lalu sebenarnya apa itu infeksi saluran kemih?
Mengutip dari laman Hallo Sehat, Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi dimana ada bakteri pada organ saluran kencing. Bakteri penyebab infeksi saluran kemih dapat mempengaruhi organ ginjal, kandung kemih dan tabung yang menghubungkan keduanya.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Kanker Limfoma Yang Dialami Ari Lasso
Bakteri yang menginfeksi tersebut adalah Escherichia coli. Di mana bakteri ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Untuk penyebabnya sendiri beragam, utamanya karena kurang menjaga kebersihan area genital atau saluran kemih.
Lalu bagaimana gejalanya pada anak?
Berbagai gejala muncul sebagai tanda infeksi pada saluran kemih anak, seperti demam dan keluhan nyeri yang dirasakan anak ketika melakukan buang air kecil. Beberapa gejala lainnya seperti; mual, muntah, sehingga nafsu makan menurun.
Selain itu urine anak juga terlihat keruh, merasakan nyeri pada perut bagian bawah. Bahkan tiba-tiba menjadi sering mengompol dan merasa kesakitan saat buang air kecil.
Cara mengatasi
Melansir Urology Care Foundation, cara mengatasi infeksi saluran kemih pada anak adalah dengan pemberian antibiotik. Antibiotik yang diberikan harus sesuai dengan resep dokter. Antibiotik ini akan bekerja lawan jenis bakteri yang ditemukan dalam urine anak.
Selain itu, pastikan anak minum banyak cairan. Bisa dengan memberinya air putih, buah yang tinggi kadar air, sup dan lain-lain. Setelah infeksi sembuh, sebaiknya lakukan pencegahan agar anak tidak kembali mengalami infeksi ini.
Caranya yaitu dengan menghindari penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat pada anak, tidak menggunakan sabun dengan penggunaan bahan kimia untuk area genital dan jika anak masih menggunakan popok kain atau popok sekali pakai, sebaiknya rutin ganti popok agar kebersihan anak tetap terjaga.
