Jorok, di Indonesia Masih Ada yang BAB Sembarangan

- Jumat, 31 Januari 2020 | 17:30 WIB
Kiri-kanan : Darius Sinathrya , Karim Kamel, Sugeng Priyono, Luis Ramirez, Don Johnston pada konferensi pers Harpic, Jakarta (31/1/2020). (INDOZONE/Mauliyana Puspa)
Kiri-kanan : Darius Sinathrya , Karim Kamel, Sugeng Priyono, Luis Ramirez, Don Johnston pada konferensi pers Harpic, Jakarta (31/1/2020). (INDOZONE/Mauliyana Puspa)

Tak hanya melulu soal pangan, sandang, dan papan, air bersih beserta sanitasi juga merupakan kebutuhan dasar hidup manusia. Sayangnya, sanitasi yang buruk masih jadi permasalah besar di Indonesia. Toilet yang kotor akan mempunyai risiko yang besar untuk kesehatan masyarakat.

Menurut data WHO/UNICEF pada tahun 2012, Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia yang penduduknya masih melakukan buang air besar sembarangan (BABS). Ada sekitar 150.000 anak di Indonesia meninggal setiap tahunnya karena penyakit diare yang disebabkan sanitasi buruk.

Oleh karena itu, salah satu brand pembersih toilet, Harpic berkomitmen untuk menjadi bagian dalam mengatasi krisis kebersihan toilet. Karim Kamel selaku General Manager Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia ingin meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya perubahan perilaku hidup bersih dengan toilet dan sanitasi yang layak.

Melalu kampanye Aksi Toilet Bersih, Harpic telah mengajak masyarakat untuk berkontribusi memberikan akses terhadap toilet yang lebih bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Setiap pembelian dua produknya, pembeli pun punya kesempatan untuk menyumbangkan satu produk pembersih toilet bagi yang membutuhkan. Dari kampanye yang dilaksanakan sejak tanggal 27 November 2019 - 30 Desember 2019, Harpic berhasil mengumpulkan 3.545 produk yang setelahnya didonasikan kepada Koperasi Simpan Pinjam Mitra Dhuafa (KOMIDA).

"Kampanye ini bukan sekadar mendonasikan produk saja, tapi juga sebagai gerakan peningkatan kesadaran akan pentingnya akses sanitasi layak bagi kesehatan masyarakat," jelas Luis Ramirez sebagai Marketing Director Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia saat ditemui pada konferensi pers kampanye Harpic Aksi Toilet Bersih, Jakarta (31/1/2020).

Aksi Toilet Bersih ini pun juga mengajak Darius Sinathrya sebagai brand ambassador Harpic. Darius Sinathrya juga turut menaruh perhatian khusus terhadap kebersihan toilet. Apalagi Darius Sinathrya juga memiliki tiga orang buah hati yang perlu dijaga betul soal kebersihannya.

"Anak bisa rentan terhadap penyakit karena sanitasi yang buruk. Apa yang akan terjadi di masa depan jika kesehatan para generasi penerus ini terganggu disebabkan oleh toilet dan sanitasi yang buruk?" ujar Darius Sinathrya.

Kampanye ini mulai berfokus pada pulau Jawa, karena daerah tersebut memiliki populasi yang cukup banyak. Menurut data dari situs Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), sekitar 4,5 juta rumah tangga di pulau Jawa masih buang air besar sembarangan.

Hal ini kemudian mendorong Harpic untuk mengentaskan permasalahan BABS di pulau Jawa pada tahun 2025. Harpic bersama Water.org, SATO, dan Koperasi Simpan Pinjam Mitra Dhuafa (KOMIDA) saling bekerjasama untuk mengedukasi betapa pentingnya hidup bersih dengan dan memiliki toilet dan sanitasi layak.

Aksi Toilet Bersih ini pertama kali dilakukan di Indonesia, namun bukanlah yang pertama di dunia. Mengingat Harpic sudah 100 tahun dikenal sebagai produk pembersih toilet, ada banyak aksi serupa yang dilakukan Harpic sebagai wujud komitmennya.

 


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X