Ibu merupakan orang yang tepat untuk seorang anak bersandar atas kegelisahan dan juga problematik yang dihadapi.
Saat seorang anak memiliki hubungan yang dekat dengan ibunya, menceritakan masalah dan bertukar pikiran dengan sang ibu, anak tersebut tentu menjadi orang yang bijak.
Namun, jangan salah arti mengenai dekat dengan orang tua. Dekat bukan berarti takut ataupun bertindak sesuka hati. Karena dekat berarti nyaman dengan berbagai situasi dan dapat berargumentasi dengan orang tua.
Baca Juga : Deretan Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi saat Hamil
Melansir dari Medicalxpress, kedekatan remaja dan ibu bisa mencegah anak-anak terlibat dalam hubungan yang penuh kekerasan atau pelecehan. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang disusun oleh peneliti Universitas Buffalo.
Studi baru tersebut menemukan bahwa hubungan anak dengan ibu mereka berfungsi sebagai penyangga harga diri remaja.
"Anak-anak membentuk model kerja internal tentang diri mereka sendiri dan orang lain berdasarkan kualitas hubungan mereka dengan orangtua," kata Jennifer Livingston, Ph.D., peneliti utama dan profesor di Fakultas Keperawatan UB.
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Interpersonal Violence, telah mensurvei lebih dari 140 remaja yang orang tuanya menikah atau tinggal bersama pada saat mereka lahir.
Studi ini menemukan bahwa anak-anak yang mengalami tingkat perilaku pengasuhan yang positif dari ibunya cenderung tidak terlibat dalam kekerasan dalam pacaran saat remaja.
Hasil penelitian dapat membantu pengembangan intervensi yang mencegah remaja mengalami pelecehan fisik, emosional atau hubungan seksual.
