Tidak hanya bagian kloset saja, beberapa bagian lain di toilet pun juga rawan menjadi tempat bernaungnya kuman yang bisa mengganggu kesehatan. Bagian-bagian lain tersebut yaitu keran wastafel, pegangan pintu dan lantai.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Mikrobiologis Klinis, Dr dr Wani Gunardi dalam acara yang diselenggarakan Vixal di Jakarta, pada Senin (18/11).
"Bakteri di lubang kloset sudah pasti, tetapi ada tempat yang terlihat bersih namun belum tentu (bersih), tempat yang sering tersentuh tangan seperti penutup kloset duduk, area lantai yang basah, gagang keran, flush dan lampu," ujar Wani.
Mikroorganisme baik itu bakteri, virus, jamur, kuman dan lainnya hidup, berkembang di lokasi-lokasi lembap. Hasil riset Unilever belum lama ini menunjukkan, ada sekitar 100 juta kuman di dalam toilet.
Untuk kotoran manusia saja, dalam keadaan normal mengandung 11 miliar kuman per gramnya. Kuman tersebut bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, salah satunya seperti diare dan ISPA.
"Jumlah dan jenisnya banyak seperti Salmonella, E.colli, Listeria, Rotavirus, Norovirus, jamur, parasit," ungkap Wani.
Yang lebih mengejutkannya lagi, di tirai toilet setidaknya mengandung 16.240.000 unit pembentuk bakteri (CFU) per sentimeter persegi, di tempat menyimpan sikat gigi memiliki 12.6919.333 CFU dan di lantai shower ada sekitar 15.883.333 CFU.
Selain itu, di pegangan keran wastafel terdapat 56.133 CFU dan di pegangan pintu toilet ada sebanyak 13.835 CFU.
Agar terhindar dari penyakit yang disebabkan kuman-kuman tersebut, disarankan untuk membersihkan toilet secara rutin, agar jumlah mikroorganisme tetap terkendali.
Ukuran bersih ini mencakup tidak berbau, lantai tidak licin, tidak ada noda kuning di berbagai area toilet. Di Indonesia sendiri, masih banyak masyarakat yang cuek soal kebersihan toilet, jika kamu termasuk salah satunya, sebaiknya ubah kebiasaan tersebut sebelum penyakit mengintaimu.
