Fakta Seputar Tali Pusat yang #KAMUHARUSTAU

- Selasa, 10 Desember 2019 | 14:32 WIB
Ilustrasi. (Unsplash/Ignacio Campo)
Ilustrasi. (Unsplash/Ignacio Campo)

Saat ini dunia kedokteran terus berkembang, penelitian sel punca telah menjadi dasar dari pengobatan regeneratif yang memiliki potensi untuk mengubah obat-obatan. Diperkirakan bahwa 1 dari 3 orang dapat mengambil manfaat dari pengobatan regeneratif. 

Beberapa penelitian klinis menyatakan bahwa darah tali pusat dapat membantu pengobatan penyakit seperti autisme, kanker darah, kelainan darah, hingga gangguan sistem imun. 

Tali pusat mengandung sel punca epithelial (EpSC) dan mesenkimal (MSC) yang telah menunjukan potensi yang luas dalam membantu memperbaiki jaringan atau organ yang cedera dan mengobati berbagai macam penyakit. 

EpSC membentuk jaringan lunak yang menghubungkan, menyokong atau mengelilingi struktur atau organ lainnya dari tubuh termasuk kornea, kulit dan hati. MSC adalah bahan pembentuk struktur jaringan dari tubuh kita seperti tulang, tulang rawan, otot, jaringan fibrosa dan lemak.

Sekitar sembilan bulan lamanya, janin tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu. Selama periode tersebut, bayi hidup hanya bergantung pada tali pusat. Ya, tali pusat ini menghubungkan sang bayi di dalam rahim dengan ibunya.  

Fungsi tali pusat sangat vital. Tali pusat ini membawa darah yang kaya oksigen dan zat-zat gizi dari plasenta ibu ke dalam aliran darah bayi. Karena itulah, tali pusat berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup dan memfasilitasi pertumbuhan janin.  

Kemudian, menjelang persalinan, plasenta akan melewati antibodi melalui tali pusat  sehingga memberi kekebalan terhadap bayi dan mencegah risiko infeksi selama sekitar 3 bulan setelah kelahiran. Setelah kelahiran, dokter biasanya memotong dan menjepit tali pusat bayi.  

Berbagai studi menunjukkan, menunggu setidaknya 30 detik sampai satu menit sebelum penjepitan tali pusat, memungkinkan lebih banyak darah segar yang kaya zat besi dari plasenta mengalir ke dalam tubuh bayi yang baru lahir.  

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X