Mengenal Infeksi Candida Auris yang Menyebabkan Kematian

- Rabu, 28 Agustus 2019 | 12:06 WIB
Ilustrasi laboraturium (Flickr/Vårdförbundet)
Ilustrasi laboraturium (Flickr/Vårdförbundet)

Candida auris merupakan sejenis jamur yang bisa menyebabkan infeksi pada manusia. Candida auris bersifat kebal terhadap pengobatan antijamur.

Infeksi jenis ini cenderung lebih banyak ditemukan pada tempat yang lembab, auris lebih sering muncul pada saluran pernapasan dan urine. Tidak hanya menyebabkan infeksi pada kulit, infeksi jamur ini menimbulkan kondisi serius pada darah dan luka.

Pakar kesehatan berpendapat infeksi jamur ini lebih berisiko menyerang pasien di rumah sakit, pasien yang menggunakan kateter, dan pasien pasca operasi. 

Oleh karena itu, pembersihan dan sterilisasi alat-alat penunjang kesehatan di rumah sakit perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mencegah penyebaran candidiasis.

Ilmuwan di Centres for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan, tahun 2009, dokter pertama kali menemukan C. auris keluar dari telinga seorang pasien di Jepang. Sejak itu, jamur ini telah menyebar tidak hanya ke Amerika Serikat, tetapi juga banyak negara lain, termasuk Kolombia, India, dan Korea Selatan.

"Ini adalah makhluk dari laguna hitam,"  kata kepala ahli jamur, Tom Chiller.

CDC melaporkan, tujuh kasus pertama C. auris di AS pada Agustus 2016. Pada Mei 2017, total 77 kasus melanda New York, New Jersey, Illinois, Indiana, Maryland, Massachusetts, dan Oklahoma.

Setelah meneliti orang-orang yang berkaitan dengan 77 kasus pertama itu, CDC menentukan bahwa jamur yang mampu menyebar dengan pesat tersebut telah menginfeksi lebih dari 45 orang.

Pada Februari 2019, ada 587 kasus C. auris yang dikonfirmasi ada di AS saja. CDC menambahkan, mereka yang sistem imunnya lemah, lebih gampang untuk terinfeksi.

C. auris mengkhawatirkan para ahli kesehatan, lantaran tidak dapat dikendalikan dengan perawatan obat yang ada. Bahkan fungi tersebut memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di permukaan yang kerap disentuh manusia, seperti dinding dan furnitur, selama berminggu-minggu.

Orang yang tertular penyakit jenis ini, umumnya mengembuskan nafas terakhir lantaran sifat C. auris yang tidak dapat ditangani dengan obat apa pun.

Menurut CDC, sebagian besar infeksi jamur dan bakteri memang dapat dihentikan dengan menggunakan obat-obatan, tetapi jamur jenis ini akan berevolusi begitu cepat, sehingga pengobatan yang dilakukan pada inang tidak bakal efektif. Justru memungkinkan penyebaran penyakit berbahaya lainnya.

Editor: Administrator

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X