#KAMUHARUSTAU Bahwa Konsumsi Mentega Berlebihan Bisa Menyebabkan Demensia

- Jumat, 28 Agustus 2020 | 12:44 WIB
Mentega sebabkan demensia (Pixabay/Gerd Altmann/Unsplash/Sorin Gheorghita)
Mentega sebabkan demensia (Pixabay/Gerd Altmann/Unsplash/Sorin Gheorghita)

Demensia yang umumnya terjadi pada lansia ini di mana seseorang yang mengalaminya menyebabkan kerusakan otak progresif tetapi kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat sangat terkait dengan kondisi ini.

Itulah kenapa banyak penelitian yang menyarankan melakukand diet sehat untuk mengurangi demensia.

Dilansir Express.co.uk, beberapa barang tidak sehat tampaknya lolos dari jaring, kata David Wiener, Spesialis Pelatihan di aplikasi pelatihan kebugaran dan gaya hidup berbasis AI Freeletics.

Seperti margarin yang merupakan makanan olahan yang didesain dengan rasa dan tampilan yang mirip dengan mentega yang selalu menjadi alternatif bagi banyak orang.

Menurut Wiener, diacetyl kimia yang digunakan dalam margarin mempercepat penggumpalan protein beta-amyloid, yang merupakan ciri umum pada demensia dan Alzheimer.

"Bahan ini juga dapat meningkatkan efek racun dari protein ini di dalam otak," ucapnya.

Namun faktanya, margarin secara rutin masuk daftar hitam oleh banyak badan kesehatan karena dikaitkan secara tradisional dengan lemak trans.

Lemak trans adalah minyak goreng olahan (terhidrogenasi) yang biasanya ditemukan dalam margarin, yang telah diidentifikasi sebagai salah satu bahan tambahan makanan paling berbahaya.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology, orang dengan kadar lemak trans yang lebih tinggi dalam darah mereka mungkin 50 persen hingga 75 persen lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit Alzheimer atau demensia.

Untuk mendapatkan hasilnya, lebih dari 1.600 pria dan wanita Jepang tanpa demensia diikuti selama periode 10 tahun. Kemudian dilakukan tes darah untuk melihat kadar lemak trans yang telah dilakukan pada awal penelitian.

Peneliti kemudian menyesuaikan faktor lain yang bisa memengaruhi risiko demensia, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan merokok.

Mereka menemukan bahwa orang dengan dua tingkat lemak trans tertinggi adalah 52 persen dan 74 persen lebih mungkin mengembangkan demensia dibandingkan mereka yang memiliki tingkat lemak trans terendah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X