Beberapa hari terakhir berjemur di bawah sinar matahari tengah ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Berjemur dianggap sebagai salah satu cara untuk membantu menangkal virus corona baru. Seperti yang diketahui, setiap hari jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia kian bertambah sehingga membuat masyarakat semakin waspada.
Sinar matahari di atas pukul 9 pagi yang mengenai kulit merangsang pembentukan vitamin D3 atau previtamin D. Nantinya vitamin D3 diolah oleh hati dan ginjal untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Masyarakat disarankan untuk berjemur selama 10-15 menit saja di bawah sinar matahari.
Vitamin D memang memiliki sejumlah manfaat untuk tubuh. Menurut ahli gizi, dr Raissa E. Djuanda, M.Gizi, SpGK, vitamin D dapat menjaga kekuatan tulang dan otot serta mencegah osteoporosis. Hal ini dikarenakan vitamin D dapat membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh.
“Vitamin D juga menjaga kesehatan jantung, mengontrol tekanan darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mencegah kanker jenis tertentu. Salah satunya kanker prostat, tetapi data ini masih dalam penelitian lebih lanjut,” ungkap dr Raissa kepada Indozone melalui pesan singkat, Kamis (26/3/2020).
Berdasarkan penjelasan dr Raissa, dapat digarisbawahi jika sinar matahari yang membantu pembentukan vitamin D secara tidak langsung ikut meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tentunya hal ini dapat membantu masyarakat terhindar dari Covid-19. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru itu menyerang ketika daya tahan tubuh menurun.
Lantas, apa yang terjadi pada tubuh jika kekurangan vitamin D?
“Kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kronik seperti osteoporosis, jantung, kanker, serta penyakit infeksius seperti flu dan tuberculosis,” ucap dokter yang sering membagikan tips lewat akun Instagram @dr.raissadjuanda.
Sayangya, tidak ada tanda-tanda khusus pada tubuh yang mengindikasikan seseorang kekurangan vitamin D. Dikatakan oleh dr Raissa, seringnya kekurangan vitamin D tidak menimbulkan gejala apapun.
“Tetapi pada sebagian orang bisa menimbulkan gejala nyeri pada tulang hingga kelemahan otot,” pungkas dr Raissa.
