Mengulik Fakta Tentang Seberapa Berbahayanya Virus Corona

- Sabtu, 21 Maret 2020 | 11:21 WIB
Staf medis saat memberikan arahan pada pasien corona. (REUTERS/Flavio Lo Scalzo)
Staf medis saat memberikan arahan pada pasien corona. (REUTERS/Flavio Lo Scalzo)

Seiring dengan berjalannya hari, jumlah pasien virus corona terus berjatuhan. Tak hanya dari korban meninggal, tapi juga korban yang terinfeksi.

Dilansir dari Worldometers Sabtu, (21/3/2020), kasus infeksi corona telah mencapai lebih dari 276.113 dengan jumlah kematian lebih dari 11.402 jiwa, dan jumlah orang yang dinyatakan sembuh mencapai lebih dari 91.952 jiwa.

Banyaknya jumlah korban meninggal akibat virus corona, membuat orang-orang semakin takut. Banyak yang berpikir bahwa virus ini sangat berbahaya hingga berakhir pada kematian.

-
Dokter memberi perawatan pada pasien corona. (REUTERS/Flavio Lo Scalzo)

Nyatanya, virus yang berasal dari Wuhan ini tak seberbahaya seperti yang dipikir orang-orang.

Para ahli menilai bahwa sebenarnya virus ini tidak terlalu berbahaya bagi sebagian orang, apalagi bagi kalangan anak muda yang memiliki sistem imun kuat.

Sebaliknya, virus ini menjadi sangat berbahaya bagi mereka yang telah memasuki usia lanjut alias lansia. Selain itu, virus corona terbilang berbahaya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis.

Hasil studi dari Chinese Center for Disease Control and Prevention membuktikan, kasus terberat virus corona terjadi pada orang-orang dengan riwayat masalah kesehatan.

-
Ilustrasi staf medis membawa pasien corona. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansya)

Dalam studi itu juga menunjukkan bahwa risiko kematian karena virus corona akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia seseorang.

Sampai saat ini, banyak pasien corona yang meninggal karena memiliki riwayat penyakit lain, seperti hipertensi, diabetes atau penyakit kardiovaskular.

Dr. Isaac Bogoch, seorang dokter spesialis penyakit menular di Toronto General Hospital menjelaskan bahwa mayoritas penderita hanya mengalami infeksi ringan.

“Infeksi ringan ini mirip dengan flu biasa, dimana mereka hanya menderita batuk dan demam, bagi pasien dengan infeksi ringan ini, mereka akan diminta untuk tinggal dirumah, mereka diperkirakan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari,” ujarnya.

Untuk kasus infeksi ringan virus corona, pasien akan mendapat metode pengobatan yang sama dengan virus influenza pada umumnya.

Dokter juga merekomendasikan untuk banyak mengonsumsi air dan elektrolit serta mengkonsumsi obat penurun demam.

-
Potret warga saat mengisolasi diri di rumah. (REUTERS/Yves Herman)

Selain itu juga, untuk meminimalisir penyebaran virus corona, dokter menganjurkan orang-orang untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

Halaman:

Editor: Zega

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X