Hari Perempuan Internasional: Perempuan Memikul Beban Besar Selama Pandemi COVID-19

- Selasa, 8 Maret 2022 | 16:27 WIB
Sejumlah buruh perempuan melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/3/2022). (ANTARA/Muhammad Adimaja)
Sejumlah buruh perempuan melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/3/2022). (ANTARA/Muhammad Adimaja)

Hari Perempuan Internasional (International Woman's Day) diperingati setiap tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Berbicara sosok perempuan, selama pandemi COVID-19, perempuan di seluruh dunia telah memikul beban yang cukup besar.

Dikutip dari laman Instagram Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, para pakar menyatakan bahwa selama pandemi perempuan memikul sebagian besar beban pandemi baik itu di rumah maupun di tempat kerja.

"Para pakar mencatat bahwa perempuan di seluruh dunia telah memikul sebagian besar beban pandemi global Covid-19, baik sebagai pengasuh dan petugas kesehatan, di rumah maupun di tempat kerja," demikian pernyataan Direktorat Promkes dikutip pada Selasa (8/3/2022).

Melalui unggahannya, Direktorat Promkes mengajak masyarakat untuk mengevaluasi dan lebih memperhatikan pentingnya kesehatan perempuan tanpa memandang suku, budaya dan status sosial.

Perempuan rentan alami berbagai permasalahan selama pandemi

Sejak munculnya pandemi COVID-19, perempuan rentan mengalami berbagai permasalahan seperti beban ganda, kehilangan mata pencaharian, jadi tulang punggung keluarga hingga mengalami kekerasan.

Baca juga: Voice of Baceprot Angkat Pergerakan Perempuan di Single Terbaru, Tak Gentar dengan Stigma

Dikutip dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, mengungkapkan ada berbagai temuan dari Lapran "Menilai Dampak COVID-19 terhadap Gender dan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia" yaitu:

  1. Banyak perempuan di Indonesia yang bergantung dari usaha keluarga, tetapi 82% diantaranya mengalami penurunan sumber pendapatan. Meskipun 80% laki-laki juga mengalami penurunan, mereka mendapatkan keuntungan lebih banyak dari sumber pendapatan.
  2. Sejak pandemi, sebanyak 36% perempuan pekerja informal harus mengurangi waktu kerja berbayar mereka dibandingkan laki-laki yang hanya 30% mengalaminya.
  3. Pembatasan sosial telah membuat 69% perempuan dan 61% laki-laki menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Angka tersebut menunjukkan perempuan memikul beban terberat, mengingat sebanyak 61% perempuan juga menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengasuh dan mendampingi anak dibandingkan dengan laki-laki yang hanya 48%.
  4. Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kesehatan mental dan emosional perempuan. Hal ini disebabkan karena  57% perempuan mengalami peningkatan stres dan kecemasan akibat bertambahnya beban pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan, kehilangan pekerjaan dan pendapatan, serta mengalami kekerasan berbasis gender. Sedangkan jumlah laki-laki yang mengalami permasalahan tersebut yaitu 48%.

Dengan tema Break the Bias dalam Hari Perempuan Internasional tahun ini, diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pengakuan peran perempuan di seluruh dunia. Dengan begitu, perempuan bisa membantu membangun masa depan dunia yang lebih baik lagi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X