Menkes Paparkan Rencana Pemerintah Untuk Vaksin Booster Berbayar, Harga RP 100 Ribu

- Rabu, 25 Agustus 2021 | 17:13 WIB
Petugas medis menunjukkan vaksin Moderna saat vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq).
Petugas medis menunjukkan vaksin Moderna saat vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq).

Menteri Kesehatan Budi mengatakan pemerintah memang membuka opsi rencana pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster kepada masyarakat. Namun kekinian pemerintah tetap mengutamakan masyarakat yang belum mendapatkan vaksin karena jumlahnya masih terbatas.

Awalnya Budi berkata saat ini baru 58 juta masyarakat Indonesia yang beruntung mendapatkan akses vaksin pertama dan 30 juta akses vaksin kedua. Sehingga sekarang ini pemerintah terus mengedepankan vaksinasi kepada masyarakat yang belum dapat.

"Dengan jumlah vaksin yang masih terbatas mungkin akan lebih pas memang itu kita berikan kesempatan ke teman-teman kita yang  belum mendapatkan kesempatan untuk suntik pertama," kata Budi dalam rapat kerja di Komisi IX DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/8/2021).

Kemudian dia pun menjawab pertanyaan anggota Dewan perihal booster kepada masyarakat. Diakuinya memang pemerintah sudah merencanakan, di mana harapkan awal tahun dapat terlaksana. Tapi pemberian booster itu melihat dengan capaian target vaksinasi.

"Rencananya kapan pemerintah akan melakukan suntik ketiga, kalau kita semakin cepat kita harapkan mungkin di Januari sudah bisa selesai semua di awal tahun depan kita sudah mulai melakukan suntik ketiga," jelas Budi.

Ia menyampaikan sebagaimana hasil diskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa keputusan untuk pembiayaan vaksin dosis ketiga tersebut hanya diutamakan bagi penerima bantuan iuran (PBI) Jaminan Kesehatan.

Di luar itu, sambung Budi, ada skema pembiayaan secara mandiri bagi masyarakat yang ingin mendapatkan booster vaksin Covid-19 melalui mekanisme BPJS.

Baca Juga: Nadiem Makarim Sebut Vaksinasi Tak Jadi Kriteria Utama Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka

"Sudah diputuskan oleh beliau (presiden) bahwa yang ke depan yang akan dibayari negara kemungkin besar hanya PBI saja. Sedangkan yang lainnya kalau toh biayanya juga tidak terlalu mahal akan dimasukkan  ke skema yang umum. Bisa beli langsung dari diri sendiri atau juga bisa melalui mekanisme BPJS," tutur Budi.

Dia pun sedikit menggambarkan kisaran  harga suntikan booster kemungkinan berada di kisaran Rp 100. Di mana mereka bebas memilih vaksin booster apa yang diinginkannya.

"7 dolar atau 8 dolar satu kali suntik itu bisa atau sekitar gak sampai Rp 100 ribu ya atau sekitar Rp 100 ribuan itu bisa langsung dilakukan oleh yang bersangkutan. Dan menurut pendapat saya kita akan juga buka secara terbuka vaksin-vaksin yang masuk," ucapnya

"Sehingga rakyat yang ingin mendapatkan booster bisa memilih, yang memiliki uang mau menyuntik Rp 100 ribu atau Rp 150 ribu bisa memilih. Sedangkan yang memang PBI kita bisa lakukan subsidinya lewat BPJS," tambahnya.

Sebelumnya diketahui, Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (Waketum IDI) Slamet Budiarto mengusulkan agar pemerintah dapat menyiapkan skenario untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster kepada masyarakat umum.

Slamet berujar, booster bagi masyarakat yang sudah diberikan vaksin dosis satu dan kedua perlu dilakukan, karena pada Januari hingga April 2021 antibodi terhadap virus mulai mengalami penurunan.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X