Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Amaranila Lalita Drijono, SpKK, FINSDV FAADV mengatakan menghilangkan tato menggunakan laser adalah prosedur yang aman.
"Tingkat keamanannya tinggi asal dilakukan oleh dokter yang kompeten dan sesuai bidangnya serta menguasai alat laser itu sendiri," kata dr Amaranila, Minggu (15/8), dikutip dari Antara.
Amaranila memastikan jika penggunaan laser untuk menghilangkan tato adalah hal yang aman karena sebelumnya teknologi tersebut diciptakan untuk mengobati bayi-bayi dengan tanda lahir karena dianggap akan sangat mengganggu perkembangan mereka, bukan saja secara fungsi namun rasa percaya diri atau self esteem.
"Jadi bisa dipastikan aman, karena awalnya saja teknologi laser dipakai untuk bayi, apalagi untuk dewasa," tambahnya.
Penggunaan laser dinilai tak terlalu sakit. Rasa sakit yang muncul bisa ditoleransi dengan memberikan salep bius dan alat bantu lainnya. Namun, bagi yang sudah melakukan pelaseran, Amaranila tetap mengingatkan perlunya perawatan khusus.
"Perawatan pasca-tindakan itulah yang penting, oleh sebab itu sebelum tindakan harus ada konsultasi, dievaluasi apakah pasien itu kandidat yang baik untuk prosedur itu," ujarnya.
Untuk menghilangkan tato, setidaknya memerlukan waktu hingga 6 bulan setelah dilakukan pelaseran, tentunya juga dibarengi dengan perawatan yang baik.
"Laser hanya bekerja kalau ada targetnya, misal targetnya adalah pigmen kulit untuk hilangkan tato, maka pilih panjang gelombang khusus untuk pigmen, ini sangat spesifik. Dengan tindakan yang sangat presisi dan diatur kedalamannya maka akan mengurangi luka yang tidak diinginkan sehingga pemulihan cepat," pungkasnya.
