Ini Bedanya Covid-19 pada Orang yang Telah Divaksin dan Belum

- Senin, 26 Juli 2021 | 06:25 WIB
Petugas kesehatan memberikan vaksin Sinovac di Jakarta, 19 Januari 2021. (REUTERS/Willy Kurniawan)
Petugas kesehatan memberikan vaksin Sinovac di Jakarta, 19 Januari 2021. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Seseorang yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 tidak serta merta kebal terhadap Covid-19. Karena itu, kamu mungkin bisa terinfeksi Covid-19 meski sudah mendapatkan dua dosis vaksin.

Terkait hal ini, para ahli mengatakan vaksin memang tidak mencegah seseorang terinfeksi Covid-19, namun mencegah gejala berat seperti yang dialami orang tanpa vaksin.

Profesor klinis di Sekolag Farmasi Universitas Temple di Philadelphia, Amerika Serikat, Dr. Jason Gallagher mengatakan ada dua alasan Covid-19 menginfeksi orang yang telah divaksin.

"Yang pertama adalah yang paling jelas. Jika vaksin bekerja untuk 90 sampai 95 persen orang, itu berarti tidak bekerja untuk 5 hingga 10 persen dari mereka," kata Dr. Gallagher dikutip dari Healthline.

Alasan kedua disebut Dr Gallagher lebih rumit. Menurutnya, vaksin lebih efektif dalam memblokir penyakit daripada memblokir infeksi.

"Infeksi bisa ringan atau tanpa gejala, dan orang mungkin tidak tahu bahwa mereka terinfeksi. Tetapi jika dicari, Anda akan menemukannya pada orang yang terinfeksi," kata Dr. Gallagher.

Hal inilah yang terjadi pada sebagian atlet Olimpiade Tokyo 2020 yang akhirnya tidak bisa bertanding. Mereka diketahui terinfeksi karena tim Olimpiade mengujinya untuk mencari infeksi pada atlet sehingga dapat diisolasi dan mencegah penyebaran.

BACA JUGA: Ini 5 Penyakit Kulit yang Muncul pada Pasien Covid-19, Kenali Ciri-cirinya

"Vaksin sebagian besar melindungi orang dari penyakit, bukan infeksi," katanya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, orang dewasa yang divaksinasi lengkap berusia 65 tahun ke atas memiliki kemungkinan 94 persen lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit karena Covid-19 daripada orang yang tidak divaksinasi.

"Meskipun masih mungkin bagi individu yang divaksinasi untuk dites positif Covid-19, vaksinnya hampir sempurna untuk mencegah penyakit parah, rawat inap, atau kematian," kata Dr. Matthew Weissenbach, direktur klinis senior di Wolter Kluwer Health yang berbasis di Philadelphia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X