Waspada! Jenis Obat Ini Bisa Meningkatkan Risiko Demensia pada Wanita

- Selasa, 29 Maret 2022 | 09:10 WIB
Ilustrasi penderita demensia. (Freepik)
Ilustrasi penderita demensia. (Freepik)

Didiagnosis demensia tidak hanya sulit bagi mereka yang mengalaminya, tapi juga membawa banyak tantangan bagi keluarga.

Kondisi kesehatan mental yang semakin memburuk seiring bertambahnya usia dapat mempersulit individu untuk menjalankan kehidupan sehari-hari, hal ini membuat mereka bergantung pada keluarga.

Dilansir Times of India, demensia umumnya mempengaruhi orang tua dan tanda-tanda mulai terlihat jelas setelah usia 65 tahun. Namun, timbulnya penyakit dimulai dari usia paruh baya.

Faktor-faktor seperti pola tidur, diet, olahraga, dan stres bertanggung jawab besar untuk meningkatkan risiko kondisi tersebut di kemudian hari. Tak hanya itu saja, beberapa jenis obat juga dapat menjadi pemicu demensia.

Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di PLOS One, mengonsumsi antibiotik di usia paruh baya bisa sangat berbahaya bagi wanita dan dapat menyebabkan risiko penurunan daya ingat.

Baca juga: Benarkah Tidur Miring Bisa Cegah Demensia? Ini Penjelasannya!

Selama penelitian, peneliti menemukan bahwa antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dapat menyebabkan kognisi yang buruk hingga tujuh tahun kemudian.

Selama penelitian, para peneliti mengamati 14.542 perawat wanita sukarelawan yang tinggal di AS. Para peserta diminta untuk menyelesaikan tes komputerisasi yang dilakukan sendiri untuk mengukur aspek memori dan pemikiran mereka.

Hasilnya, bahwa wanita yang mengonsumsi antibiotik selama dua bulan terus menerus di usia paruh baya memiliki daya ingat dan pemikiran yang buruk, hingga tujuh tahun kemudian.

Selain itu, efek antibiotik tetap sama, terlepas dari faktor lain yang menyebabkan penurunan kognitif seperti kondisi kesehatan dan gaya hidup.

Para ahli menjelaskan bahwa perubahan memori  melalui penggunaan antibiotik kira-kira setara dengan tiga sampai empat tahun penuaan.

Antibiotik merupakan obat yang diresepkan untuk beberapa kondisi kesehatan. Tetapi sedikit yang tahu tentang efek jangka panjang dari kondisi ini.

Temuan baru ini memang membantu menyoroti hubungan antara penggunaan antibiotik jangka panjang dan penurunan memori. Tapi tidak menentukan apakah hal itu hanya dapat terjadi pada wanita.

Berdasarkan temuan penelitian ini, penting untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam untuk memahami efek penggunaan antibiotik jangka panjang pada memori.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X