Telemedicine Jadi Pilihan untuk Konsultasi dengan Dokter di Masa Pandemi

- Kamis, 23 September 2021 | 14:09 WIB
Ilustrasi telemedicine. (Pexels/Anna Shvets)
Ilustrasi telemedicine. (Pexels/Anna Shvets)

Di masa pandemi, banyak masyarakat yang enggan pergi ke rumah sakit untuk berkonsultasi dengan dokter terkait penyakitnya. Ini karena kekhawatiran akan penularan Covid-19, terutama di fasilitas layanan kesehatan.

Seiring dengan perkembangan zaman, pandemi pun mengubah sistem layanan kesehatan secara digital agar mudah digunakan masyarakat.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, Kemenkes mendukung program digitalisasi pelayanan kesehatan seperti telemedicine. Ini disambut baik karena banyak dokter yang dapat melayani masyarakat Indonesia.

"Telemedicine juga dapat membantu masyarakat rentan, seperti penderita penyakit kronis, ibu hamil, pasien lansia, dan bayi yang membutuhkan akses ke dokter bila sedang sakit," katanya dalam peluncuran AlteaCare baru-baru ini.

Ia mencontohkan salah satu penyakit kronis yang banyak diderita masyarakat, yaitu diabetes. Para penderita diabetes dapat memanfaatkan telemedicine untuk berkonsultasi dengan dokter terkait penyakitnya.

"Jumlah pasien diabetes saat ini lebih dari 5% dari populasi Indonesia dan jumlah penduduk Indonesia sendiri ada 280 juta jiwa. Ini baru untuk diabetes, belum termasuk penyakit yang lain. Telemedicine akan menjadi kebiasaan new normal bagi pasien sebelum mengunjungi rumah sakit," jelasnya.

Chief Executive Officer AlteaCare, Mikaela Oen mengatakan telemedicine ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyakarat akan kesehatannya tanpa rasa khawatir.

BACA JUGA: 5 Pekerjaan Rumah Ini Bisa Mencegah Demensia di Masa Tua

"Konsultasi melalui panggilan video juga merupakan fitur utama kami guna memaksimalkan keefektifan konsultasi klinis agar dapat mempermudah para dokter spesialis dalam memberikan informasi dan edukasi seputar diagnosis, evaluasi, hingga pencegahan dan pengobatan penyakit," katanya.

Ia juga menyebut ada tantangan dalam layanan telemedicine, salah satunya tidak dapat melayani semua kondisi penyakit pasien. Ia juga menyebut telemedicine cocok untuk pasien yang memiliki kondisi yang dapat dipustuskan oleh dokter melalui video call, tanpa pemeriksaan fisik.

"Contohnya pasien dapat mengirim foto dan hasil pemeriksaan penunjang seperti hasil laboratorium atau radiolog saat melakukan telekonsultasi video call dengan dokter," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X