Seorang pria asal Jerman menderita gangguan identitas disosiatif (DID) yang membuatnya tidak dapat menjalani kehidupan normal, karena dia memiliki 10 kepribadian yang berbeda.
Pria bernama Leonard Stockl itu mulai merasakan hidupnya tidak normal tahun lalu, ketika dia mengikuti ujian A-Level. Sementara semua orang sedang belajar untuk ujian, dia tidak dapat fokus dan mengalami kehilangan ingatan karena kepribadian gandanya yang berubah.
Keadaan menjadi sangat buruk sehingga dia harus mencari bantuan medis dan akhirnya didiagnosis dengan gangguan identitas disosiatif.
Dilansir Sehatq, gangguan identitas disosiatif merupakan gangguan kepribadian ganda, kondisi ini merupakan salah satu jenis penyakit mental yang menunjukkan adanya disosiasi atau ketidaksesuaian hubungan antara pikiran, ingatan, lingkungan, tindakan, serta identitas diri.
Baca juga: Mengenal Avoidant Personality Disorder, Gangguan Kepribadian yang Buat Orang Takut Bergaul
Penderita gangguan kepribadian ganda dapat merasakan ketidakpastian mengenai identitas dirinya serta adanya kehadirian identitas-identitas lain dalam dirinya.
Karakteristik yang paling terlihat dari gangguan ini adalah perubahan dari satu identitas ke identitas lain, yang memiliki kepribadian berbeda jauh dari karakteristik asli.
This man has 10 different personalities and can’t study, work or leave the house alone: https://t.co/FRmHmhFl4B#DissociateIdentityDisorder #DID #psychology #rarecondition pic.twitter.com/5JxxkRxk9O
— talker (@talker_news) June 1, 2022
Pria 22 tahun yang menderita gangguan kepribadian ganda mengambarkan kondirinya sebagai sistem yang terdiri dari 10 identitas berbeda yang masing-masing dapat mengambil kendali pada satu waktu.
Hal ini membuat hampir tidak mungkin untuk menahan pekerjaan, karena semua kepribadiannya yang berbeda memiliki kemampuan dan keinginan yang berbeda, dan juga membuatnya sulit untuk meninggalkan rumahnya sendiri.
Dilansir Oddity Central, meskipun hidup dengan DID kadang-kadang bisa sangat sulit, Leonard suka melihat sisi positifnya, mengklaim bahwa jika tidak akan menyingkirkan masalah kesehatan yang dialaminya.
“Mereka adalah keluarga saya, sahabat saya, tim saya, saya bahkan tidak akan bisa hidup tanpa mereka,” katanya kepada SWNS.