INDOZONE.ID - Subvarian Omicron XBB.1.5 diperkirakan menyumbang 43 persen dari kasus COVID-19 di Amerika Serikat (AS) pekan ini.
Hal itu berdasarkan data yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS pada Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Omicron XBB.1.5 Cepat Menyebar di AS, CDC: Penyumbang 30 Persen Kasus COVID-19
Jumlah ini meningkat dibandingkan pekan lalu, di mana subvarian XBB.1.5 menyumbang 30,4 persen dari total kasus COVID-19.

Omicron XBB.1.5 kini menjadi varian paling menular di AS. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya menyebut bahwa XBB.1.5, dapat memicu lebih banyak kasus COVID-19 berdasarkan karakteristik genetik dan perkiraan tingkat pertumbuhan awal.
Dua subvarian Omicron dominan lainnya, yaitu BQ.1 dan BQ.1.1 menyumbang sekitar 45 persen dari kasus baru COVID-19 di AS dalam satu pekan terakhir, tunjuk data CDC.
Baca juga: Subvarian Omicron XBB.1.5 Paling Menular, Pakar: Bisa Menyebabkan Kerusakan Organ
Sebelumnya, epidemiolog dari Griffith University Australia dr Dicky Budiman mengatakan, Omicron XBB.1.5 mungkin tidak memicu terjadinya gejala berat, tetapi pasien yang sudah tertular subvarian ini berisiko mengalami long COVID.
"Yang menjadi catatan dan kewaspadaan ini adalah XBB.1.5 berpotensi menyebabkan lebih long COVID, kerusakan organ dalam jangka panjang, tidak sakit parah, tidak meninggal, tetapi dalam jangka menengah atau panjang jadi sakit-sakitan," jelas Dicky.