Berkaca dari Kasus Bunuh Diri Mahasiswa UGM, Ini Cara Orangtua Jaga Kesehatan Mental Anak

- Senin, 10 Oktober 2022 | 13:37 WIB
Ilustrasi kedekatan orangtua dan anak untuk menjaga kesehatan mental. (Pixabay)
Ilustrasi kedekatan orangtua dan anak untuk menjaga kesehatan mental. (Pixabay)

Mahasiswa baru UGM, berinisial TSR, diketahui melakukan bunuh diri dari lantai 11 hotel Porta, pada Sabtu (8/10/2022) lalu. Menurut informasi, TSR bunuh diri karena ada masalah mental atau bipolar.

Hal itu membuat sejumlah pihak, khususnya psikolog, memberikan pandangan terhadap kesehatan mental. Terlebih, cara orangtua menyikapi masalah mental pada anak mereka.

"Sebagai keluarga atau orang dewasa yang ada di sekeliling anak, kita perlu lebih peka terhadap perubahan yang terjadi pada anak atau remaja," ucap psikolog klinis anak dan remaja Winny Suryania, dikutip Indozone dari Antara, Senin (10/10/2022).

Psikolog yang bekerja di Sekolah Cikal ini mengatakan, orangtua atau orang dewasa di sekitar anak perlu lebih peka dalam mendeteksi adanya perubahan yang terjadi pada anak atau remaja. Misal, perubahan sikap dari anak yang bersemangat dalam beraktivitas, menjadi ingin tidur-tiduran saja atau bermain game di komputer dan handphone.

Baca Juga: Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia, Pertama Kali Diperingati 10 Oktober 1992

Contoh lain yaitu, perubahan suasana hati di mana anak atau remaja tampak mudah marah atau sedih. Perubahan juga bisa terlihat dari cara berkomunikasi anak.

"Misalnya juga dari senang bercerita menjadi lebih tertutup, dan lebih memilih untuk menyendiri terus menerus," ujar psikolog dari Universitas Indonesia ini.

Menurut Winny, ketika orang dewasa atau orangtua sudah peka terhadap perubahan anak, langkah selanjutnya adalah, membangun komunikasi yang sehat dengan anak atau remaja.

Baca Juga: Brisia Jodie Sedih Dibully karena Foto Tanpa Filter, Ini Dampaknya pada Kesehatan Mental

Caranya yakni dengan memberikan waktu khusus untuk anak bercerita. Topiknya apa saja, mulai dari kehidupan anak, keseharian orangtua, hingga berita yang ada di lingkungan sekitar.

"Komunikasi ini tentunya perlu dijaga terus menerus, dan tidak hanya dilakukan satu atau dua kali saja," katanya.

Winny menuturkan, meluangkan waktu untuk bercengkerama saja enggak cukup. Ia mengajak orangtua atau orang dewasa di sekitar anak dan remaja, untuk mengajak mereka melakukan aktivitas yang melibatkan motorik.

"Misalnya olahraga bersama, jalan, piknik, dan sebagainya. Karena kesehatan mental juga dijaga melalui kegiatan fisik yang dilakukan secara teratur," ucapnya.

Selama pandemi, ada berbagai masalah yang kerap muncul pada remaja, seperti penurunan melakukan minat, kehilangan motivasi pada kegiatan, atau pembelajaran.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X